MY CRAFT
Tuesday, 11 July 2017
CINTA DALAM SUDUT PANDANGKU
CINTA ITU MISTERI....
YANG SALING MENCINTAI,
PADA AKHIRNYA TIDAK SALING MEMILIKI
YANG TADINYA SALING MEMBENCI,
TIBA-TIBA SALING MENCINTAI,
YANG SUDAH LAMA BERSAMA AKHIRNYA JADI MILIK ORANG LAIN
DAN YANG SUDAH BERSATU TIBA-TIBA BERPISAH
ENNO ANANDA
12/7/2017
1:02 PM
Monday, 5 October 2015
MEMAKNAI MOTIVASI NEGATIF
What
do you think when you reads this quote? Pertanyaan itulah
yang ingin saya kemukakan pada anda sekalian. Kata-kata itu mungkin merupakan
salah satu bentuk motivasi negatif yang mengemukakan bahwa saat seseorang
meremehkan kemampuan anda, hal itu merupakan tekanan terbesar bagi anda. Benarkah
demikian?
Begitu saya membaca kata-kata motivasi tersebut, saya
langsung tetarik untuk memaknainya secara oposisi. Saya memilih untuk
memaknainya sebagai motivasi positif. Janganlah menganggap serangkaian
kata-kata yang menganggap remeh kemampuan anda sebagai tekanan melainkan
sebagai dorongan bagi anda untuk naik ke atas. Saat anda menganggapnya sebagai
tekanan maka anda akan merasa kecil, kecil dan semakin kecil diantara lainnya. Namun
saat anda menganggapnya sebagai dorongan anda akan merasa lebih besar dan lebih
terpacu untuk mengaktualisasikan diri anda diantara yang lain.
So, keep fight and make every people who say you can not
do, smile and feel they are nothing than you…..
fb: @prastikaprabusasmitro
HISTORY OF DREAMCATCHER
Legend
of the Dreamcatcher
Long
ago, when the world was young, an old Lakota spiritual leader was on a high
mountain. On the mountain, he had a vision. In his vision, Iktomi - the great
trickster and teacher of wisdom - appeared in the form of a spider.
Iktomi
spoke to him in a sacred language. Only spiritual leaders of the Lakota could
understand. As Iktomi spoke, he took the elder's willow hoop - which had
feathers, horse hair, beads and offerings on it - and began to spin a web.
He
spoke to the elder about the cycles of life and how we begin our lives as
infants. We then move on to childhood and in to adulthood. Finally, we go to
old age where we must be taken care of as infants, thus, completing the cycle.
"But,"
Iktomi said as he continued to spin his web, "in each time of life there
are many forces - some good and some bad. If you listen to the good forces,
they will steer you in the right direction. But, if you listen to the bad
forces, they will hurt you and steer you in the wrong direction."
He
continued, "There are many forces and different directions that can help
or interfere with the harmony of nature and also with the Great Spirit and all
of his wonderful teachings."
All
while the spider spoke, he continued to weave his web ... starting from the
outside and working toward the center. When Iktomi finished speaking, he gave
the Lakota elder the web and said, "See, the web is a perfect circle, but
there is a hole in the center of the circle."
"Use
the web to help yourself and your people ... to reach your goals and make use
of your people's ideas, dreams and visions. If you believe in the Great Spirit,
the web will catch your good ideas, and the bad ones will go through the
hole." (Note: Some bands believe the bad ideas are caught in the web and
the good ideas pass through to the individual. Either account is acceptable.)
The
Lakota elder passed his vision on to his people. Now, the Sioux use the
dreamcatchers as the web of their life. Traditionally, it is hung above their
beds or in their homes to sift their dreams and visions. Good dreams are
captured in the web of life and carried with them ... but the evil dreams
escape through the center's hole and are no longer part of them. (Note: Some
bands believe the bad ideas are caught in the web and the good ideas pass
through to the individual. Either account is acceptable.)
Lakota
believe the dreamcatcher holds the destiny of their future.
- See more at:
http://aktalakota.stjo.org/site/News2?page=NewsArticle&id=8820#sthash.fMmBzFOa.dpuf
Sunday, 4 October 2015
MAKALAH PROYEK BISNIS INTERNASIONAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
belakang usaha
Telur merupakan komoditas peternakan yang banyak dibutuhkan
pasar. Salah satu alasannya, karena telur dapat dimanfaatkan untuk berbagai
olahan, baik itu makanan pendamping nasi, makanan ringan, bahkan minuman.
Alasan lainnya, telur mengandung asupan nutrisi yang penting karena kaya akan
vitamin, mencegah penyebaran bakteri E.coli,
mencegah kadar kolesterol dalam darah, baik untuk kesehatan mata karena
kandungan lutein dan zeaxanthin,
serta tentu saja sebagai sumber protein hewani yang cukup tinggi.
Ada banyak macam telur yang beredar di pasaran seperti telur
ayam, telur itik, telur ikan dan telur burung. Hanya saja jenis telur yang
paling diminati di pasaran adalah telur ayam dan telur itik. Dibandingkan
dengan telur ikan dan telur burung, jenis telur ayam dan itik lebih bisa diolah
untuk banyak varian makanan, mengingat ukurannya yang memang lebih besar.
secara umum, adapun perbedaan antara telur ayam dan telur itik sebagaimana
digambarkan tabel 1.1.1.
Telur Itik
|
Telur Ayam
|
Ukurannya lebih besar
|
Ukurannya lebih kecil
|
Lebih berminyak
|
Tidak berminyak
|
Warna kulit biru kehijauan
|
Warna kulitnya cokelat
|
Putih telur lebih kental
|
Putih telurnya encer
|
Cocok digunakan untuk cake dan telur asin
|
Cocok untuk cake, direbus dan digoreng, namun tidak cocok untuk bahan
baku telur asin.
|
Selain
perbedaan dasar diatas, kandungan gizi yang ada di dalam telur itik juga
berbeda dengan kandungan yang terdapat di dalam telur ayam. Ini dapat dilihat
berdasarkan tabel 1.1.2.
Zat
Gizi
|
Telur
Itik
|
Putih
Telur
|
Kuning
Telur
|
Telur
Ayam
|
Putih
Telur
|
Kuning
Telur
|
Energi
|
189
|
54
|
398
|
162
|
50
|
361
|
Protein
|
13,1
|
11
|
17
|
12,8
|
10,8
|
19,3
|
Lemak
|
14,3
|
0
|
35
|
11,5
|
0
|
31,9
|
Karbohidrat
|
0,8
|
0,8
|
0,8
|
0,7
|
0,8
|
0,7
|
Kalsium
|
56
|
21
|
150
|
54
|
6
|
147
|
Fosfor
|
175
|
20
|
400
|
180
|
17
|
586
|
Besi
|
2,8
|
0,1
|
7
|
2,7
|
0,2
|
7,2
|
Vitamin
A
|
422
|
0
|
984
|
309
|
0
|
686
|
Vitamin
B
|
0,18
|
0,01
|
0,6
|
0,1
|
0
|
0,27
|
Air
|
70,8
|
88
|
47
|
74
|
87,8
|
49,4
|
Indonesia sendiri,
merupakan negara penghasil telur itik terbesar ketiga di dunia setelah RRC dan
Vietnam. Hal ini dapat dilihat dari pangsa pasar produk itik pada ketiga negara
ini. Cina merupakan negara dengan pangsa populasi bebek terbesar di dunia yaitu
sebesar 65%, kemudian diikuti Vietnam sebesar 6,01% dan Indonesia sebesar
3,77%.
Hasil olahan telur bebek di RR dikenal dengan nama telur
pidan. Telur ini sudah masuk ke Indonesia dan dipasarkan di swalayan-swalayan
dengan harga yang relatif lebih mahal daripada telur asin. sementara di
Filipina dikenal dengan nama telur balot. Telur tersebut merupakan hasil
pengeraman telur tetas selama 7-14 hari, kemudian dimasak dan siap dihidangkan.
Di indonesia sendiri, telur itik diolah untuk beberapa jenis makanan, seperti
Martabak, Kerak Telor, dan yang terkenal sebagai produk yang telah merambah
pasar singapura, yakni telur asin. Beberapa daerah yang terkenal dengan produk
olahan telur asinnya diantaranya, kota Brebes, Sidoarjo, Malang, dan Karawang.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis, membuat sebuah proposal usaha
berjudul “Telur Asin Herbal Rasa Udang” untuk dapat dikembangkan dalam pasar
global.
1.2.Gambaran
Umum Usaha di Area Global
Telur
asin bukan lagi produk yang asing di pasar internasional. Konsumen sudah banyak
yang mengenalnya, meskipun dengan berbagai julukan nama yang berbeda. Telur
asin yang diproduksi oleh Cina dikenal konsumen global dengan nama telur pindan
dan sudah diimpor oleh Jepang. Berat telur Pindan
per butir rata-rata 70 gram. Setiap butirnya dikemas dalam plastik tanpa udara.
Kemasan tersebut dikumpulkan menjadi satu kemasan plastik yang berisi 6 butir.
Satu kemasan umumnya dijual dengan harga 500 yen di pasar Okachimasi, Tokyo.
Sementara itu, telur
asin produksi Filiphina dikenal dengan sebutan Telur Balot. Hanya perbedaannya,
Filipina
memiliki cara sendiri mengkreasikan telur bebek yang diasinkan itu menjadi
makanan khas. Sama halnya saat memasak telur asin pada umumnya, perbedaannya,
telur tersebut dieramkan terlebih dahulu pada induknya selama 7-14 hari, baru
kemudian diasinkan, sehingga didalamnya terdapat meri (anak bebek). Telur Balot
ini sendiri kini sudah masuk di swalayan-swalayan besar yang ada diindonesia
dengan harga jual 11-12 peso/butir atau setara dengan Rp 3500/ butir. Sementara
di dalam negeri dijual dengan kisaran harga 7-10 peso.
Tidak kalah
dengan produk pesaing, nyatanya telur asin produksi indonesia juga sudah
merambah pasar internasional. Salah seorang eksportir yang sukses
mendistribusikan telur asin produksi peternak indonesia adalah UD Surya Abadi
yang dipimpin oleh eksportir muda Rully Lesmana. Mereka bekerjasama dengan 30
kelompok tani di Karawang. Sejak Oktober 2012 lalu, mereka telah mampu
mengekspor 1 kontainer telur asin, yakni 90.000 butir ke Singapura dan melayani
pasar belanda dalam skala kecil. Di pasar internasional telur asin produksi
indonesia dibandrol dengan harga Rp 2400- Rp 3000/ butir dalam keadaan mentah.
(www. Apps
Bisnis.com: 2 Desember 2014). Selain UD Surya Abadi juga sudah banyak para
eksportir yang membawa telur asin produk indonesia terbang ke kanca
mancanegara.
Dari
gambaran diatas dapat disimpulkan bahwasannya, pasar telur asin di lingkup
internasional sudah terbuka melalui peranan eksportir pendahulu. Hal yang
menjadi peluang selanjutnya adalah inovasi dan diferensiasi produk. Salah
satunya adalah dengan memperkenalkan produk Telur Asin Herbal Rasa Udang ke
pasar global.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Karakteristik Produk
2.1.1.
Profil Produk
Telur
asin herbal rasa udang merupakan inovasi dari telur asin original. Disebut
sebagai telur asin herbal karena dalam pengolahan baluran telur digunakan
rebusan air herbal yang berasal dari campuran tanaman TOGA. Rasa udangnya
sendiri diperoleh dengan cara yang alami yakni dengan memberi pakan bebek
berasal dari limbah kepala udang. Perbedaannya dengan telur asin original terletak
pada perbedaan warna kuning telurnya. Telur asin original cenderung berwarna
kuning pucat atau kuning podang sementara telur asin rasa udang cenderung
berwarna oranye kemerahan.
Berikut adalah tehnis operasional
pembuatan telur asin herbal ini, diantaranya:
Bahan:
Telur
bebek yang berasal dari bebek yang sudah dipakani kepala udang dan telurnya
disortir berdasarkan beratnya.
|
Tanah merah atau tumbukan batu bata merah,
|
Garam
|
Gula Merah
|
Daun Salam
|
Teh Hijau
|
Kayu secang
|
Daun Jambu Batu
|
Ginseng
|
Akar Alang-alang
|
Daun dewa
|
Sedangkan
untuk peralatan yang perlu dipersiapkan adalah panci besar untuk merebus, peti kayu atau plastik polybag besar
untuk tempat mengasinkan telur.
1. Pertama
telur dicuci hingga besih dari kotoran dengan air mengalir.
2. Langkah
berikutnya adalah membuat racikan herbal dengan cara merebus:
10 Lembar
daun salam
|
½ ons akar alang-alang
|
2 Sendok
Teh hijau
|
1 Lembar
daun Dewa
|
½ ons kayu secang
|
3 liter
Air
|
10 Lembar
daun jambu batu
|
Tanaman
Toga Pendukung lain
|
3. Takaran
tersebut bisa digunakan untuk kurang lebih 100 butir telur bebek. Rebus racikan
herbal sebanyak 1 liter.
4. Setelah itu,
air herbal hasil rebusan dicampurkan dengan:
1 Kg Tanah
Merah atau bata merah yang ditumbuk
|
1 Kg Garam
|
½ kg gula merah
|
5. lalu
kemudian masak sampai mendidih.
6. Setelah
mendidih diamkan adonan tersebut hingga dingin, setelah dingin adonan tersebut
dilulurkan keseluruh telur bebek hingga merata.
7. Telur asin yang
sudah dilulurkan, diletakkan pada peti kayu ditutup plastik polybag besar
selama 15 hari.
8. Setelah 15
hari, bersihkan telur dari adonan hingga bersih, lalu rebus selama beberapa
menit hingga matang.
Dengan proses tersebut, dapat
menghasilkan telur asin dengan mutu yang baik, warna telur yang lebih menarik,
serta citarasa yang lebih enak, dan berkurangnya kandungan kolesterol. Yang
harus diperhatikan dalam proses pembuatan adalah saat mencuci telur. Jika telur
tidak dicuci dengan bersih maka biasanya kotoran dapat mempengaruhi rasa telur,
begitu juga bila takaran herbal tidak sesuai maka rasa dan khasiat telur asin
herbal rasa udang akan terpengaruh sehingga tidak sesuai dengan yang
diinginkan.
Telur asin original Telur asin rasa udang
Telur herbal ini sudah melewati
penelitian melalui laboratorium IPB dan dinyatakan sebagai produk yang baik
bagi kesehatan serta rendah kolesterol. Jika pada telur asin biasa kandungan
kholestrolnya sampai 100%, hasil olahan telur asin herbal ini hanya 4%. Selain itu, kandungan lemaknya turun cukup
signifikan. Lemak telur biasa pada umumnya 13,6 bisa ditekan jadi 5,24.
Keistimewaan lain, telur asin herbal rasa udang ini juga mengandung Omega 3 hingga 214,3 dan kandungan
betakarotene mencapai 380. Berikut adalah keunggulan produk ini, antara
lain:
1. Bebas
formalin
2. Tanpa
mengunakan vaksin dan hormon
3. Telur asin
herbal tidak menimbulkan alergi dan bisul
4. Telur yang
digunakan adalah telur segar
5. Kuning telur
lebih besar dan kenyal
6. Tidak
berbau anyir
7. Mengandung
DHA yang tinggi untuk jantung dan baik untuk mata
8. Mengandung
Omega 3
9. Total
kolesterol yang dikandung 400 gram/100 telur (lebih rendah dari telur asin
lainnya yang 1000 gram/100 telur)
10. Mengandung
Anti Oksidan Beta Karoten 380 gram/100 telur.
2.2.2.
Profil Supplayer
Produsen
telur asin herbal ini memang masih relatif sedikit karena tergolong sebagai
produk yang masih baru. Salah satu produsen yang terkenal sebagai pembuat telur
asin herbal pertama adalah Ambar Turatminah yang bekerja sama kelompok taninya
Candi Jaya di wilayah DKI Jakarta. Selain itu ada H Sulaiman, produsen telur
asin herbal asal Sidoarjo, yang merupakan usahanya sendiri. Kedua produsen ini
dapat dijadikan mitra kerjasama, untuk mengembangkan produk. Selain itu usaha
ini juga memerlukan kerjasama dengan peternak lain melalui sebuah asosiasi,
sehingga ketersediaan suplai bahan baku terjamin dan dapat meningkatkan
produksi.
2.2. Analisis Potensi Pasar
2.2.1.
Analisis SWOT
Weakness
Harga relatif lebih mahal dari
harga telur asin original karena membutuhkan bahan-bahan tambahan.
Produsen yang memproduksinya
masih relatif sedikit.
Salah campur komposisi atau salah
metode pembuatan akan mengubah kualitas rasa dari telur asin ini
|
Strength
Memiliki nilai tambah dari segi
kesehatan
Tampilan lebih cantik
dibandingkan telur asin biasa
Tidak menimbulkan alergi atau
bisul
Baunya tidak amis
Rendah kolestrol
|
Threat
Persaingan harga dengan produk
telur asin biasa
Para eksportir pendahulu yang
sudah memiliki pasar dan pelanggan
Persaingan dengan produk
substitutif lain seperti telur asin puyuh, telur asin bakar dan banyak lain
jenisnya
|
Opportunity
Belum pernah diekspor sebelumnya
Kemungkinan untuk diinovasikan
untuk varian rasa yang lain
|
2.2.2.
Analisis Segmenting, Targetting Dan Positioning
1.
Segmentasi
Target pasar untuk telur asin ini bisa masuk ke semua
kalangan, terutama mereka yang peduli kesehatan. Karena harganya lebih mahal,
seharga Rp 4.000 per butir, pemasaran lebih berpeluang jika dipasarkan ke
kalangan rumah tangga kelas menengah keatas, restoran, hotel dan supermarket.
Untuk menawarkan telur asin herbal rasa udang ini
bisa dilakukan dengan hubungan kemitraan melalui retiling dan menggunakan media
internet.
2.
Targeting
Target utama adalah swalayan,
supermarket dan restoran yang berada di negara-negara yang menjadi tujuan
pemasaran.
3.
Positioning
Adapun
positioning yang digunakan sebagai brand imagenya yakni:
“Low cholestrol High
Performance Healthy”
2.2.3.
Negara-negara Tujuan Pasar
1. Singapura
Pasar
bagi telur asin asal indonesia sudah terbuka di singapura melalui kerja keras
UD Surya Abadi yang sudah mengekpor komoditi ini ke Singapura sejak tahun 2012.
Singapura sangat meminati produk telur asin produksi indonesia dan sudah pernah
mengimpor 90.000 butir melalui jaringan UD Surya Abadi. Hal ini merupakan
peluang yang baik untuk menjajagan telur asin herbal rasa udang ke singapura.
Terutama dengan didukung kelas pendidikan yang tinggi di singapura sehingga
tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan juga relatif tinggi, maka
sangat cocok dengan profil produk.
Singapura
merupakan negara yang mengalami kelangkaan lahan bahkan perairan. Oleh sebab
itu makanan dan minuman menjadi salah satu komoditi impor utama di
Singapura. Singapura juga merupakan
pelabuhan transit internasional dan menjadi jalur perdagangan yang strategis.
Hal ini tentu akan memudahkan jalur distribusi barang menuju singapura,
mengingat rentang geografis antara indonesia tergolong sangat dekat dan mudah
dijangkau. Didukung lagi dengan adanya kerjasama ekonomi dan politik yang
terjalin melalui ASEAN dan MEA 2015. Kerjasama ini membuat keduanya saling
mengurangi pajak satu sama lain.
2. Jepang
Jepang
sudah sangat familiar dengan produk telur asin. Bahkan Jepang telah mengimpor
telur asin. Namun telur asin yang diimpor jepang memiliki standart rata-rata 70
gram per butirnya dan biasanya dikemas dalam satu paket dengan kisaran di harga
500 Yen. Telur asin banyak ditemui di pasar tradisional Okachimasi, Tokyo. Masyarakat Jepang sangat menyukai berbagai jenis makanan
yang banyak mengandung protein. Itulah sebabnya, mengapa masyarakat Jepang
sangat menyukai ikan. Selain ikan, telur juga merupakan sumber protein hewani
yang cukup tinggi. Itulah salah satu hal yang menjadi alasan jepang mengimpor
telur
Selain itu, saat menghadapi
indonesia, Jepang juga akan mengurangi tarif, sama halnya dengan negara-negara
ASEAN lainnya. Hal ini disebabkan karena sejak tahun 1998 Jepang merupakan
anggota ASEAN+3 ( Cina, Jepang dan Korea Selatan). Dalam hubungan kerjasama ini
mereka berurusan dengan isu-isu perdagangan dan moneter yang dihadapi Asia.
Anggota ASEAN+3 juga mendiskusikan penciptaan pasar bersama dan bahkan satu
mata uang tunggal, ini merupakan salah satu langkah menuju penguatan peran asia
dalam ekonomi global dan penciptaan konfigurasi tiga-blok global
3. Belanda
Selain
di Singapura, UD Surya Abadi juga telah membuka pasar telur asin Indonesia di Belanda. Sayangnya dikala itu, jumlah bahan
baku yang tersedia tidak mencukupi karena mereka lebih memprioritaskan ekspor
ke Singapura, sehingga Belanda hanya dilayani dalam skala kecil. Hal yang
menjadi pendukung utama diterimanya produk indonesia di Belanda adalah karena
memang makanan Indonesia sangat populer disana. Mungkin karena disebabkan oleh
kedekatan sejarah antara indonesia dan belanda di masa lalu. Hal yang paling
pentng dalam memenangkan pasar Belanda adalah bagaimana kualitas kemasan.
Menurut mereka, jika sebuah produk dikemas dengan baik dan berkualitas maka
kontennya tentunya juga berkualitas, dan mereka berani membayar mahal untuk
itu.
2.3. Aspek Pemasaran
2.3.1.
Tehnik Pengemasan
|
LOKAL EKSPOR
Maka
langkah pengemasannya adalah sebagai berikut:
1. menyortir
telur yang kecil dan hanya memilih telur yang beratnya minimal 70 gram per
butir.
2. Setiap
butir dikemas dalam plastik kedap udara
3. Telur yang sudah dibungkus dikelompokkan
masing-masing 6 butir dan dimasukkan dalam plastik bercetakan telur. Kemudian
dimasukkan kedalam kardus dan diberi pengawet
4. Kardus
kemudian di kemas dengan plastik wrap dan dimasukkan ke dalam kardus yang lebih
besar. Masing-masing kardus berisi 15 paket telur asin herbal.
2.3.2.
Penetapan Harga
Biaya tetap
|
|||
item ist
|
frekuensi
|
biaya/bulan
|
biaya/
tahun
|
Gaji
Karyawan
|
5
|
Rp7.500.000
|
Rp90.000.000
|
biaya
listrik
|
|
Rp75.000
|
Rp900.000
|
biaya
perjalanan
|
10
|
Rp2.000.000
|
Rp20.000.000
|
JUMLAH
|
Rp110.900.000
|
Di pasar lokal, telur asin herbal rasa
udang ini dijual dengan harga Rp 5000- Rp 7000 per butirnya. Sementara untuk
penetapan harga pasar internasional maka ditetapkan berdasarkan perhitungan
BEP. Berikut adalah perhitungannya:
biaya variabel
|
|||
asumsi pembuatan 15 karton
|
|||
Item
|
frekuensi
|
harga
|
Jumlah
|
telur asin
herbal
|
90
|
Rp5.000
|
Rp450.000
|
sablon
plastik kedap udara
|
100
|
Rp200
|
Rp20.000
|
sablon
karton kemasan
|
15
|
Rp1.000
|
Rp15.000
|
plastik
warp
|
15
|
Rp700
|
Rp10.500
|
JUMLAH
|
Rp495.500
|
||
HARGA BEP/KARTON
|
Rp33.033
|
keuntungan
yang diharapkan/karton
|
Rp30.000
|
harga per
karton
|
Rp75.000
|
BEP
|
2643
karton/ tahun
|
Berdasarkan
perhitungan diatas, BEP dapat diperoleh saat penjualan mencapai 2643 unit per
tahunnya. Untuk mencapai dan melebihi jumlah tersebut maka setiap bulan
banyaknya produk yang terjual harus diatas 250 karton. Jika setiap bulan
terjual 250 karton maka dalam setahun sudah terjual 3000 karton dan melebihi
BEP, dengan keuntungan minimal. Dengan kuota 3000 unit dan harga Rp 75.000/unit
maka omsetnya sebesar 225.000.000/tahun.
Jika
di tentukan harga produk sebesar Rp 75.000/unit maka harga jual di negara
tujuan pemasaran berdasarkan kurs mata uang yang ditetapkan terhitung sebagai
berikut:
Negara
|
Fraksi
|
Nilai
Kurs
|
Harga
Produk/ Unit
|
Singapura
|
1
SGD
|
Rp
9.823,3
|
$
8
|
Jepang
|
100
JPY
|
Rp
10.640,4
|
¥
800
|
Belanda
|
1
GBP
|
Rp
20.332,52
|
£
4
|
2.3.3.
Tahapan Pemasaran dan Jalur Distribusi
Berikut merupakan
rencana tahap pemasaran dan jalur distribusi produk telur asin herbal rasa
udang:
1. Produsen
harus memiliki sertifikat NKV level 2 sehingga memenuhi standart ekspor yang
akan memudahkan untuk memasuki pasar luar negri. Sertifikat NKV(Nomor
Kontrol Veteriner) diperoleh dari Dinas
Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, dan Peternakan.
2. Korespondensi,
yaitu eksportir melakukan korespondensi dengan importir di luar negeri untuk
menawarkan komoditas yang mau dijual. Sesuai dengan rencana pemasaran, dimana
produk akan dipasarkan melalui ritelling maka produsen harus melakukan
korespondensi dengan ritel yang ada di negara yang dituju dan menjadikan mereka
mitra kerjasama yang akan menjadi pelabuhan distribusi sekaligus menjadi pasar
bagi produk. Selanjutnya di eksekusi dengan mengadakan kontrak penjualan.
3. Penerbitan
Letter of Credit (L/C), importir membuka L/C melalui bank koresponden di
negaranya dan mengirimkan L/C tersebut ke bank devisa yang ditunjuk eksportir
di Indonesia.
4. Mempersiapkan
barang ekspor, dengan diterimanya L/C, eksportir segera mempersiapkan barang
yang dipesan importir.
5.
Mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB),
pendaftaran dilakukan ke bank devisa dengan melampirkan keterangan sanggup
membayar apabila barang ekspornya terkena pajak ekspor.
6.
Pemesanan ruang kapal, dilakukan eksportir ke
Perusahaan. Pelayaran Samudera atau perusahaan penerbangan.
7.
Pengiriman barang ke pelabuhan. Tahapan ini dapat
dilakukan oleh eksportir sendiri melalui perusahaan jasa pengiriman barang.
8.
Pemeriksaan Bea Cukai, pihak Bea Cukai akan memeriksa
barang-barang yang akan di ekspor beserta dokumennya. Setelah itu ia akan
mendatangani pernyataan persetujuan muat yang ada pada PEB.
9.
Pemuatan barang ke kapal. Setelah PEB ditandatangani
oleh pihak Bea Cukai, barang bisa dimuat ke kapal. Kemudian pihak pelayaran
akan memberikan B/L kepada Eksportir.
10. Surat
Keterangan Asal Barang (SKA), surat ini bisa diperoleh dari Kanwil Depperindag
atau kantor Depperindag setempat.
11. Pencairan
L/C, apabila barang sudah dikapalkan, eksportir bisa mencairkan L/C ke bank
dengan menyerahkan syarat B/L, faktur, packing list.
12. Pengiriman
barang ke importir.
DAFTAR PUSTAKA
Cateora.
2011. International Marketing.
Salemba:Jakarta
www. Apps Bisnis.com: 2
Desember 2014 tentang: Kisah Sukses Eksportir Telur Asin
Subscribe to:
Posts (Atom)