BUDIDAYA BELIMBING WULUH
PEMBIBITAN BELIMBING
1) Persyaratan Benih Belimbing
o
Teknologi produksi bibit unggul belimbing harus selalu menggunakan pohon
induk unggul atau pembiakan secara vegetatif (cangkok, okulasi, enten, &
susuan). Pembiakan secara generatif dgn biji tidak dianjurkan, karena hampir
selalu memberikan keturunan berbeda dgn induknya (segregasi genetis). Oleh karena
itu, pembiakan generatif (biji) hanya dimaksudkan utk menghasilkan bibit batang
bawah (onderstam) yg kelak digunakan pd perbanyakan vegetatif.
2) Penyiapan Benih
Penyiapan bibit unggul belimbing dilakukan dgn cara pembiakan vegetatif
(cangkok, okulasi, susuan & enten). Khusus pd perbanyakan vegetatif dgn
cara penyambungan (okulasi, enten, susuan) diperlukan batang bawah atau bibit
onderstam yg berasal dari biji-pembiakan generatif. Tata cara penyiapan batang
bawah utk penyiapan biji belimbing sebagai berikut:
o
Pilih buah belimbing yg sudah matang dipohon & keadaannya sehat serta
berasal dari varietas unggul nasional ataupun lokal.
o
Ambil (keluarkan) biji dari buah dgn cara membelahnya, kemudian tampung dlm
suatu wadah.
o
Cuci biji belimbing dgn air bersih hingga bebas dari lendirnya.
o
Keringanginkan biji belimbing ditempat teduh & kering hingga kadar
airnya berkisar antara 12–14 %.
o
Simpan biji belimbing dlm suatu wadah tertutup rapat & berwarna, atau langsung
disemai di persemaian.
3) Teknik Penyemaian Benih
Penyiapan lahan persemaian meliputi tahapan sebagai
berikut:
o
Tentukan areal utk lahan persemaian di tempat yg strategis & tanahnya
subur.
o
Olah tanahnya cukup dlm antara 30-40 cm hingga gembur, kemudian
dikering-anginkan selama ± 15 hari.
o
Buat bedgn selebar 100-120 cm, tinggi 30 cm & panjangnya tergantung
keadaan lahan. Arah bedgn sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan.
o
Tambahkan pupuk kandang yg matang & halus sebanyak 2 kg/m2 luas bedgn
sambil dicampurkan dgn tanah atas secara merata, kemudian rapikan bedgn dgn
alat bantu papan kayu atau bambu ataupun cangkul.
o
Tancapkan tiang-tiang bambu di sisi Timur bedgn setinggi 100-150 cm &
di sisi Barat 75-100 cm, kemudian pasang pula palang-palang dari bilah bambu
sambil diikat.
o
Pasang atap persemaian dari dedaunan atau lembar plastik bening yg
transparan, sehingga bedengan persemaian lengkap dgn atapnya siap disemai biji
belimbing.
Cara menyemai biji belimbing adalah sebagai berikut:
o
Rendam biji belimbing dlm air dingin atau hangat kuku (55-60 derajat C)
selama 30 menit atau lebih.
o
Kecambahkan biji belimbing dgn cara disimpan dlm gulungan kain basah di
tempat yg lembab selama beberapa waktu.
o
Semai biji belimbing yg tlah berkecambah pd lahan pesemaian. Caranya adalah
biji disebar di sepanjang garitan atau alur-alur dangkal pd jarak antar alur
sekitar 10-15 cm, kemudian tutup dgn tanah tipis.
o
Biarkan kecambah tumbuh & berkembang menjadi bibit muda.
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Pemeliharaan bibit selama di pesemaian dilakukan dgn
tahapan sebagai berikut :
1.
Penyiraman (pengairan) secara kontinyu 1-2 kali sehari atau tergantung
keadaan cuaca.
2.
Pemupukan dgn pupuk Nitrogen (Urea, ZA) ataupun NPK yg dilarutkan dlm air
dgn dosis 10 gram/10 liter utk disiramkan pd media pesemaian setiap 3 bulan
sekali.
Pengendalian hama atau penyakit dgn cara memotong bagian yg terserang parah,
perbaikan drainase tanah & penyemprotan pestisida pd konsentrasi rendah
antara 30–50 % dari yg dianjurkan.
PEMINDAHAN BIBIT
Pendederan bibit pd umur 6–8 bulan dari pesemaian ke dlm polibag atau
keranjang atau lahan yg tlah diisi media campuran tanah dgn pupuk kandang.
Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
o
Luasan minimum yg diperlukan utk operasional pembibitan adalah 2.000 m 2 ,
yg dpt menampung bibit sebanyak 5.000-10.000 bibit. Sedangkan lahan utk pohon
induk dpt disediakan tersendiri atau ditanam dlm lahan operasional. Syarat
utama dlm pemilihan lahan adalah tersedianya air bagi tanaman, sebagai
indikator alami ada atau tidaknya sumber air dpt digunakan pohon enau, karena
umumnya pohon enau hidup di daerah yg banyak mengandung air. Ciri lain lahan yg
mengandung air adalah daerah tersebut berada di suatu lembah bukit atau
pegunungan. Lahan utk tanaman belimbing di dataran rendah sampai
ketinggian 500 m dpl, dgn kedalaman air tanah antara 50–200 cm dibawah pemukaan
tanah & memiliki pH 5,5–7,5. Tanah lahannya subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik, aerasi & drainasenya baik, serta waktu penanaman
yg paling baik di daerah yg mempunyai iklim antara 7,5 bulan basah & 4,5
bulan kering.
2) Pembukaan Lahan
o
Tentukan areal lahan yg strategis & subur, cara pengolahan lahan
(pembajakan/pengarukan & pencangkulan) tanah lahan cukup dlm antara 30–40
cm hingga gembur, kemudian dikeringanginkan selama 15 hari. Tambahkan pd tanah
lahan yg tlah diolah pupuk kandang yg matang & halus sebanyak 2 kg/m 2
kemudian rapikan bedgn sambil icampurkan dgn tanah atas secara merata, &
dirapikan dgn alat bantu papan kayu atau bambu atau cangkal & selanjutnya
lahan siap ditanami.
3) Pembentukan Bedengan
o
Bedengan dibuat dgn ukuran lebar 100–120 cm, tinggi 30 cm & panjangnya
tergantung keadaan lahan. Bedgn sebaiknya membujur posisi Utara-Selatan. Pasang
(tancapkan) tiang-tiang bambu di sisi Timur bedgn setinggi 100–150 cm,
& di sisi Barat 75–100 cm, kemudian pasang pula palang-palang sambil
diikat. Selanjutnya pasang atap dari dedaunan (jerami) atau plastik bening
(transparan) sehingga bedgn siap digunakan.
TEKNIK PENANAMAN
1) Penentuan Pola Tanam
o
Penetuan jarak tanam & pola tanam biasanya relatif tergantung pd luas
lahan yg ada. Pd umumnya, bila areal lahan cukup luas maka jarak tanam antar
tanaman belimbing dibuat sekitar 6 x 6 meter. Atau dpt pula digunakan dalan
jarak tanam 5 x 5 m dgn pola tanam dlm bentuk kultur perkebunan secara permanen
& dipelihara intensif.
2) Pembuatan Lubang Tanam
o
Sebelum bibit ditanam, terlebih dulu dibuat lubang tanam. Lubang tanam
berukuran 50 x 50 x 50 cm. Lubang digali sedlm 50 cm, separuh tanah galian
bagian atas dipisahkan, lubang diangin-anginkan selama 2-4 minggu. Setlah cukup
dianginkan, tanah dibagian atas dicampur dgn pupuk kandang ayam dgn
perbandingan 1:1. Selain itu juga diberi pupuk NPK 20-10-10 sebanyak 1 genggam
per lubang tanam. Kemudian campuran tanah & pupuk itu dimasukkan kembali ke
dlm lubang.
3) Cara Penanaman
o
Lubang yg sudah dipersiapkan utk ditanami seperti diatas, setlah diberi
pupuk tidak langsung ditanami, tetapi dibiarkan selama 1 minggu setlah itu baru
ditanami. Bila yg ditanam bibit okulasi klon B17, maka pd waktu ditanam di
lapang harus dikombinasikan/diseling dgn bibit klon B2. Caranya,diantara 8
tanaman B17 ditengah-tengahnya ditanami B2. Kombinasi ini dimaksudkan utk
membantu penyerbukan, karena menurut seorang ahli, diduga belimbing klon B17 ini
bersifat male sterile, sehingga perlu bantuan serbuk sari klon B2 dlm
penyerbukannya.
PANEN BUAH BELIMBING
o
Umur panen (petik) buah belimbing sangat dipengaruhi oleh letak geografi
penanaman, yaitu faktor lingkungan & iklim. Di dataran rendah yg tipe
iklimnya basah, umur petik buah belimbing sekitar 35–60 hari setlah
pembungkusan buah atau 65–90 hari setlah bunga mekar. Ciri buah belimbing yg
sudah saatnya dipanen adalah ukurannya besar (maksimal), tlah matang &
warna buahnya berubah dari hijau menjadi putih atau kuning atau merah atau
variasi warna lainnya. Hal ini tergantung dari varietas belimbing.
Cara Panen Belimbing
o
Cara panen buah belimbing dilakukan dgn cara memotong tangkainya. Pemetikan
buah berlangsung secara kontinyu dgn memilih buah yg tlah matang. Waktu panen
yg paling baik adalah pagi hari, saat buah masih segar & sebelum cuaca
terlalu panas (terik). Buah belimbing yg baru dipetik segera dimasukkan
(ditampung) dlm suatu wadah secara hati-hati agar tidak memar atau rusak.
PERIODE PANEN
o
Periode panen buah belimbing, umumnya penen perdana pd umur 3-4 tahun
setlah tanam. Pembungaan & pembuahan belimbing dpt terus menerus sepanjang
tahun, masa panen paling lebat (banyak) biasanya terjadi tiga kali dlm setahun.
PRAKIRAAN PRODUKSI
o
Potensi hasil/produksi buah belimbing varietas unggul yg ditanam di kebun
secara permanen & dipelihara intensif dpt mencapai antara 150–300
buah/pohon/tahun. Bila jarak tanam 5 x 5 m dgn populasi per hektar antara
250–400 pohon dgn produktivitas 150–300 buah/pohon & berat per buah
rata-rata 160 gram, maka tingkat produksi per hektar mencapai 6–19 ton.
Tahapan penangan pascapanen buah belimbing adalah sebagai berikut:
o
Kumpulkan buah belimbing di suatu tempat atau ruangan yg teduh. Pilih buah
bedasarkan tingkat kematangan & ukuran yg seragam. Pisahkan (buang) buah yg
rusak, cacat atau diserang hama & penyakit. Bersihkan buah dari kotoran yg
mungkin menempel dgn alat bantu kuat lembut (halus). Simpan buah belimbing dlm
wadah & ruangan (tempat) yg dingin utk persediaan keluarga, atau simpan
kotak karton berisi buah belimbing di ruangan pendingin bersuhu antara 5-20
derajat C. Bungkus tiap buah atau beberapa buah dgn plastik regang atau
kertas tissue atau polysterene net. Masukkan buah belimbing ke dlm wadah
(kontainer) berupa kotak karton yg bagian dasar & dindingnya dialasi
(dilapisi) busa. Tiap kotak karton berisi maksimal 3 lapis buah belimbing dgn
posisi buah bagian pangkalnya berada di bawah. Buah belimbing yg sudah dikemas
siap diangkut ke tempat penjualan/penampungan. Buah belimbing dikemas dgn peti
kayu/bahan lain yg sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar
kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran,
jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan,
hasil Indonesia, daerah asal.
No comments:
Post a Comment