Saya sedang suntuk sore itu dan
hampir menghabiskan waktu sore saya hanya berkeliling dijalanan dengan
motor. Ada yang meganggu perasaan saya.
What happiness is it? Pertanyaan itu terasa seperti nyamuk betina yang terus berteriak
di telinga saya. Pertanyaan yang belum pernah bisa saya jawab selama ini. Akhirnya saya putuskan untuk mencari tau hal
itu dari orang lain. Intinya saya sedang bercermin pada orang lain.
What is your opinion about happy?
Apa yang kamu pikirkan tentang bahagia? Pertanyaan itu yang semalam saya
tanyakan pada orang – orang di sekitar saya. Saya ingin tau apa yang mereka
pikirkan tentang bahagia. Diskusi ringan mengenai pendapat mereka
tentang bahagia.
Dan dari
beberapa pertanyaan yang saya share melalui pesan pendek saya, beberapa balasan
pun masuk memberikan gambaran mengenai makna bahagia oleh mereka. Dari beberapa
jawaban itu diantaranya:
Bahagia
itu bebas. Bebas berbuat apapun yang kita mau.... tanpa harus peduli dengan
pikiran orang lain.
Bahagia
itu melakukan kegemaran. Bisa mengaplikasikan hobbi yang kita sukai adalah
bahagia
Bahagia
itu saat kita tersenyum
Bahagia
itu disayangi orang-orang yang kita sayangi
Bahagia
itu kehormatan, dipandang dan diperhatikan orang lain
Bahagia
itu bisa menjunjung orang-orang disekitar kita
Bahagia
itu materi. Punya uang banyak, harta berlimpah dan segalanya mudah.
Bahagia
itu simpel, cukup berpikir yang ringan saja dan kamu akan selalu merasa bahagia
Dari kesekian
jawaban hanya ada satu yang akhirnya menggerakkan pikiran saya dan membuat saya
kembali bergairah. Jawaban tak terduga dari seorang teman yang bahkan tidak
pernah terlihat bahagia, tidak pernah tersenyum dan tanpa ekpresi. Dia bilang
bahagia itu ada di dalam diri kita. Bahagia itu dalam diri kita... dalam diri
kita....
Bahagia itu ada
dalam diri kita sendiri. Kita sendiri yang bisa menciptakan bahagia. Kita tidak
perlu mencari dari orang lain, kita tidak perlu menemukannya dimanapun. Di benar,
bahagia dan tidak bahagia tergantung dalam pikiran dan perasaan kita sendiri. Kita
tidak perlu meniru orang lain untuk bahagia dan kita tidak bisa mengukur
kebahagiaan kita dengan kebahagiaan orang lain. Kembali lagi ke awal, saat saya
bilang saya ingin bercermin pada orang lain, kenyataannya, saya tetap akan
melihat diri saya kembali, bukan orang itu.
and the end, you can't find you happiness anywhere because you just need make it from your self
No comments:
Post a Comment