Wednesday 30 September 2015

WHAT HAPPINESS IS IT?



Saya sedang suntuk sore itu dan hampir menghabiskan waktu sore saya hanya berkeliling dijalanan dengan motor.  Ada yang meganggu perasaan saya. What happiness is it? Pertanyaan itu terasa seperti nyamuk betina yang terus berteriak di telinga saya. Pertanyaan yang belum pernah bisa saya jawab selama ini.  Akhirnya saya putuskan untuk mencari tau hal itu dari orang lain. Intinya saya sedang bercermin pada orang lain.
What is your opinion about happy? Apa yang kamu pikirkan tentang bahagia? Pertanyaan itu yang semalam saya tanyakan pada orang – orang di sekitar saya. Saya ingin tau apa yang mereka pikirkan tentang bahagia. Diskusi ringan mengenai pendapat mereka tentang bahagia.
Dan dari beberapa pertanyaan yang saya share melalui pesan pendek saya, beberapa balasan pun masuk memberikan gambaran mengenai makna bahagia oleh mereka. Dari beberapa jawaban itu diantaranya:
Bahagia itu bebas. Bebas berbuat apapun yang kita mau.... tanpa harus peduli dengan pikiran orang lain.
Bahagia itu melakukan kegemaran. Bisa mengaplikasikan hobbi yang kita sukai adalah bahagia
Bahagia itu saat kita tersenyum
Bahagia itu disayangi orang-orang yang kita sayangi
Bahagia itu kehormatan, dipandang dan diperhatikan orang lain
Bahagia itu bisa menjunjung orang-orang disekitar kita
Bahagia itu materi. Punya uang banyak, harta berlimpah dan segalanya mudah.
Bahagia itu simpel, cukup berpikir yang ringan saja dan kamu akan selalu merasa bahagia
Dari kesekian jawaban hanya ada satu yang akhirnya menggerakkan pikiran saya dan membuat saya kembali bergairah. Jawaban tak terduga dari seorang teman yang bahkan tidak pernah terlihat bahagia, tidak pernah tersenyum dan tanpa ekpresi. Dia bilang bahagia itu ada di dalam diri kita. Bahagia itu dalam diri kita... dalam diri kita....
Bahagia itu ada dalam diri kita sendiri. Kita sendiri yang bisa menciptakan bahagia. Kita tidak perlu mencari dari orang lain, kita tidak perlu menemukannya dimanapun. Di benar, bahagia dan tidak bahagia tergantung dalam pikiran dan perasaan kita sendiri. Kita tidak perlu meniru orang lain untuk bahagia dan kita tidak bisa mengukur kebahagiaan kita dengan kebahagiaan orang lain. Kembali lagi ke awal, saat saya bilang saya ingin bercermin pada orang lain, kenyataannya, saya tetap akan melihat diri saya kembali, bukan orang itu.
and the end, you can't find you happiness anywhere because you just need make it from your self

No comments:

Post a Comment