BUDIDAYA BURUNG
PARKIT
Dalam
pembudidayaan atau ternak burung parkit hal
ini cukup penting, karena harus diketahui secara pasti mana parkit jantan
dan mana betina. Sebab ini nantinya akan sangat menentukan dalam usaha untuk
menjodohkan atau mengembangbiakkan burung parkit itu. Bila
kita tidak mengetahui mana jantan dan betina, maka selamanya tidak akan
bisa berkembang biak, dan ini tentunya akan merugikan dalam usaha untuk
pembibitan.
Menentukkan jenis kelamin hanya berdasarkan bentuk tubuh atau warna bulu dan
cirri-cirinya secara sepintas lalu tidaklah cukup. Tetapi benar-benar harus
diteliti sedekat mungkin agar dapat dipastikan yang jantan dan betina.
Memang dalam rangka menentukkan parkit jantan
dan betina perlu dibutuhkan suatu pengalaman. Namun dengan ketekunan latihan
yang terus-menerus, pada akhirnya nanti akan bisa ditilik secara pasti antara
jantan dan betina.
Tanda-tanda yang paling mudah untuk menentukkan adalah
sebagai berikut.
- Ciri-ciri Parkit jantan
• Dahi bagian kepala lebih tinggi
(lebih maju)
• Ubun-ubun berbentuk tinggi
membulat
• Cuping hidung cenderung lebih
kasar dan berwarna semburat biru
- Ciri-ciri Parkit betina
• Dahi bagian kepala berbentuk
rendah dan lebih datar
• Bagian ubun-ubun rendah dan juga
agak mendatar
• Cuping hidung cenderung lebih
halus dengan warna pelisir keputih-putihan dan berwarna agak kecoklatan.
Perlu
diketahui bahwa bagian cuping hidung untuk parkit albino (warna
putih) atau parkit yang belum dewasa. Seringkali sulit untuk
ditentukan warnanya. Karena itu untuk jenis parkit seperti ini
cara pembedaannya harus dilihat dari bentuk kepala dan bentuk cuping hidung.
Kekeliruan
dalam menentukan jenis kelamin akan sangat merugikkan. Karena tidak bisa
dikembangbiakkan. Misalnya jantan semua, jelas tidak akan menghasilkan telur,
sedangkan bila betina semua dapat bertelur tetapi tidak akan menetas.
Selain
itu kelak pada waktu hendak menjodohkan juga harus diketahui secara pasti garis
keturunannya. Jangan sekali-kali menjodohkan atau menernakan parkit yang masih
sedarah. Karena hasilnya kurang baik.
CARA MENJODOHKAN PARKIT
Burung
parkit hampir sama dengan burung dara, yaitu hidup secara berpasang-pasangan
atau monogami. Kehidupan cara monogami berlangsung terus sampai mereka berpisah
dengan sendirinya karena mati atau karena dipisahkan secara paksa untuk tujuan
tertentu, misalnya karena sakit atau karena memang harus dipisahkan sementara.
Untuk
membuat agar parkit dapat hidup sejodoh dengan pasangannya
seperti burung dara, bukanlah pekerjaan sulit, asalkan cara-cara dapat
menjodohkan mengikuti sifat alami dari burung parkit itu
sendiri. Dan tujuan dalam menjodohkan tentunya agar berkembang biak sehingga
menghasilkan keturunan yang baik untuk generasi mendatang. Untuk itu factor ini
tidak lepas dari masalah bibit dan bagaimana cara mengawinkannya.
MEMILIH BIBIT YANG BAIK
Untuk mengatasi hal itu dalam
memilih calon bibit harus memperhatikan hal-hal berikut:
Seyogyanya membeli bibit langsung pada peternak yang sudah berpengalaman atau bisa juga meminta nasehat pada Balai Pembibitan yang ditangani oleh pemerintah daerah setempat.
- Perhatikan brosur-brosur parkit
yang banyak diedarkan oleh poultry shop setempat.
- Bibit jantan dan betina
seyogyanya dibeli dari peternak yang berbeda untuk menghindari “perkawinan
sedarah”. Tetapi bila harus membeli pada peternak yang sama,
pastikan bahwa parkit yang hendak dijodohkan bukan berasal dari garis
keturunan yang sama.
- Pilihlah bibit yang belum
pernah dijodohkan. Untuk itu seyogyanya memilih parkit yang masih muda.
- Bentuk badan ideal, dan memnuhi
syarat sebagai calon bibit yang baik.
SUMBER:
Perawatanternakbudidaya.blogspot.com
Sumber Buku:
"PENANGKARAN BURUNG PARKIT" Penerbit: CV. Aneka Solo
Sumber Gambar
: http://www.thelensflare.com/
No comments:
Post a Comment