Thursday 23 April 2015

KOLEKSI CERPEN 2


KEPOMPONG GANG DOLLI
             Ku poles lagi wajahku.Ku rapikan rambutku yang ku urai panjang.Ku pertebal gincuku agar semakin terkesan sensual.Ku pilih busana yang bisa melukiskan lekuk tubuhku.Lihat lah aku,saat ini aku justru jadi primadona dengan tip yang fantastis.
             Ironis,padahal dulu aku berjanji akan segera berhenti begitu ku rasa  rupiahku cukup untuk membiayai tunggakan biaya kuliahku.Lalu kini?bukannya berhenti malah aku semakin menikmati pekerjaan yang nista ini.Entah apa yang mendasari pemikiranku ini,apa karena aku sudah terlanjur terjun dan harus berani berenang atau aku justru memang benar-benar sudah menjadikan ini lahan uangku.
             Dulunya aku memang menyambi dengan menjadi guru private untuk anak-anak,tapi seiring dengan kurs pendidikan yang semakin hari semakin tinggi,gajiku tak lagi bisa menutupinya,belum lagi kebutuhan lainnya,sementara ayahku yang jelas-jelas berada justru sama sekali tak punya simpati untukku.Hanya aku yang berjuang demi bisa memberikan ijazah S1 untuk ibuku yang sangat ingin aku menyandang gelar sarjana.
              Bekerja serabutan telah aku lakoni namun tetap saja nilainya jauh di bawa apa yang aku butuhkan,di tambah lagi pihak kampus yang tak ada sedikitpun toleransi untuk memberiku dispensasi.Hal inilah yang mendorongku untuk terjun ke surga malam ini begitu ada teman yang menawarkannya kepadaku.
                Gang Dolli,surga bordil yang tersohor namanya di segala pelosok dan aku jadi salah satu bidadari hitamnya.Di sinilah keperawananku ku gadaikan demi menebus selembar ijazah sarjana ekonomi.
“Greta..cepetan,nduk?di tunggu tamu istimewa.”panggil mbak Ros,membuyarkan renunganku.Segera ku rapikan lagi penampilanku sebelum keluar dari kamar riasku.”Di kamar 15.”tunjuk mbak Ros.Bagaimana tamuku malam ini?berapa tebal tip yang akan dia berikan untukku?itulah yang selalu terpikir alam benakku sesaat sebelum memulai pelayananku.
                 Ku buka kamar 15 itu perlahan.Tak tercium sedikitpun aroma sigarret dan Brandy yang acap kali jadi aroma khas kamar bordil ini ketika menunggu pelayanan siap di sajikan.Ku lihat seorang pria duduk membelakangiku di ranjang,Aku belum bisa menangkap wajahnya.
“Ekstra yo mbak.”ucapnya. Sesaat lagi diapun melempar seikat uang ke arahku.waw,..ini kali pertamaku menerima tip sefantastis ini”20 juta”ucapnya,kaya sekali orang ini
“Untuk berapa jam?”
“Layani dulu!”suruhnya.Ku belai bahunya sebagai pemanasan.Malam ini aku benar-benar jadi yang paling mahal,”20 juta untuk pelayanan free.”ucapnya,
“Free?”aku kaget mendengar ucapannya.Aku belum bisa mengambil resiko pelayanan free itu karena selama ini para tamu yang menginginkan pelayananku,selalu aku wajibkan untuk mengenakan pengaman seperti kondom dan sejenisnya.
“Nggak berani?”dia menyindir keprofesionalanku.Diapun berbalik,Pak kris?diakan dosen waliku.
“Pak Kris?”
“Greta,kepompong gang dolli dengan tip fantastis tapi ternyata sama sekali  tidak professional?”sindirnya padaku.Aku hanya terdiam tak merespon sedikitpun.Habiskah aku kali ini?.Bagaimana keputusan finalnya nanti saat tau mahasiswanya seorang PSK.Rasanya saat ini tubuhku tengah di belit surat DO.
“Bagaimana bapak tau,saya bekerja di tempat ini?”
“Tuhan yang mengatur segalanya,dia yang menunjukkan kejanggalan ini,supaya dapat segera saya hentikan.”kamipun saling diam,hingga sesaat kemudian“Huuuuuffft….”ku hela nafasku bersamaan dengan beliau.
“Nduk..nduk…kok pendek sekali pikiranmu.”ucapnya.
“Saya kepepet,Pak”ucapku.
“Bukan seperti ini caranya,Nduk?semua bisa di bicarakan baik-baik.”
“Sudah saya coba,Pak..tapi kenyataannya pihak kampus terlalu bersifat kekeluargaan,hanya orang-orang yang  masih berbau dosen,atau yang masih kerabat rector saja yang kiranya mudah di dengar,sementara orang-orang independen seperti saya ini?di gubrispun tidak?”
“Sudahlah,Nduk..berhentilah dari tempat ini,pulanglah bersama bapak,sebelum kamu benar-benar menjadi seekor kupu-kupu.”bujuk pak Kris.”Sebelum semua terlambat…”tatap mata teduhnyapun semakin menyudutkanku,
           Ku ambil jaket beliau.Ku balut kan pada tubuhku yang terbuka oleh pakaian yang serba minim ini.Sudah ku putuskan,malam ini aku resmi berhenti dari tempat ini.
“Mbak Ros..”sapaku pada mbak Ros,aku agak canggung”saya berhenti mulai malam ini.”beliau tersenyum,dia mengusap kepalaku.
“Semoga sukses,Nak…jangan lagi kamu terjerumus di tempat seperti ini,suatu saat sayapun akan berhenti”ucapnya sebagai pengantar perpisahan denganku.Aku beruntung punya bos seperti mbak Ros yang mengerti kondisi orang,padahal untuk yang lainnya belum pasti aku bisa keluar dari tempat ini dengan selamat.Aku hanya bisa berdoa semoga tuhan bisa secepatnya member hidayah kepada mbak Ros,seperti aku sekarang.
              Ku hapus semua masa laluku yang kelam itu.Sejak malam itu hingga berakhir dengan bergantinya tahun baru ini,sudah mulai ku buka lembaran baru hidupku bersamaan dengan pendamping yang baru pula.Ada pak Kris yang saat ini resmi jadi suamiku.Aku rasa hanya beliau satu-satunya lelaki yang mau menerima mantan bidadari hitam sepertiku ini.
             Yang paling penting,akhirnya aku berhasil menepati janjiku pada ibu.Selembar ijazah S1 yang ku dapatkan dengan banyak pengorbanan.Ijazah tanpa satupun nilai D.Dengan ijazah itu akan ku tebus semua kesalahan lampauku itu.

No comments:

Post a Comment