KEPOMPONG GANG DOLLI
Ku poles lagi wajahku.Ku rapikan
rambutku yang ku urai panjang.Ku pertebal gincuku agar semakin terkesan
sensual.Ku pilih busana yang bisa melukiskan lekuk tubuhku.Lihat lah aku,saat
ini aku justru jadi primadona dengan tip yang fantastis.
Ironis,padahal dulu aku berjanji
akan segera berhenti begitu ku rasa
rupiahku cukup untuk membiayai tunggakan biaya kuliahku.Lalu
kini?bukannya berhenti malah aku semakin menikmati pekerjaan yang nista
ini.Entah apa yang mendasari pemikiranku ini,apa karena aku sudah terlanjur
terjun dan harus berani berenang atau aku justru memang benar-benar sudah
menjadikan ini lahan uangku.
Dulunya aku memang menyambi dengan
menjadi guru private untuk anak-anak,tapi seiring dengan kurs pendidikan yang
semakin hari semakin tinggi,gajiku tak lagi bisa menutupinya,belum lagi
kebutuhan lainnya,sementara ayahku yang jelas-jelas berada justru sama sekali
tak punya simpati untukku.Hanya aku yang berjuang demi bisa memberikan ijazah
S1 untuk ibuku yang sangat ingin aku menyandang gelar sarjana.
Bekerja serabutan telah aku
lakoni namun tetap saja nilainya jauh di bawa apa yang aku butuhkan,di tambah
lagi pihak kampus yang tak ada sedikitpun toleransi untuk memberiku
dispensasi.Hal inilah yang mendorongku untuk terjun ke surga malam ini begitu
ada teman yang menawarkannya kepadaku.
Gang Dolli,surga bordil yang
tersohor namanya di segala pelosok dan aku jadi salah satu bidadari hitamnya.Di
sinilah keperawananku ku gadaikan demi menebus selembar ijazah sarjana ekonomi.
“Greta..cepetan,nduk?di
tunggu tamu istimewa.”panggil mbak Ros,membuyarkan renunganku.Segera ku rapikan
lagi penampilanku sebelum keluar dari kamar riasku.”Di kamar 15.”tunjuk mbak
Ros.Bagaimana tamuku malam ini?berapa tebal tip yang akan dia berikan untukku?itulah
yang selalu terpikir alam benakku sesaat sebelum memulai pelayananku.
Ku buka kamar 15 itu
perlahan.Tak tercium sedikitpun aroma sigarret dan Brandy yang acap kali jadi
aroma khas kamar bordil ini ketika menunggu pelayanan siap di sajikan.Ku lihat
seorang pria duduk membelakangiku di ranjang,Aku belum bisa menangkap wajahnya.
“Ekstra yo
mbak.”ucapnya. Sesaat lagi diapun melempar seikat uang ke arahku.waw,..ini kali
pertamaku menerima tip sefantastis ini”20 juta”ucapnya,kaya sekali orang ini
“Untuk berapa jam?”
“Layani
dulu!”suruhnya.Ku belai bahunya sebagai pemanasan.Malam ini aku benar-benar
jadi yang paling mahal,”20 juta untuk pelayanan free.”ucapnya,
“Free?”aku kaget
mendengar ucapannya.Aku belum bisa mengambil resiko pelayanan free itu karena
selama ini para tamu yang menginginkan pelayananku,selalu aku wajibkan untuk
mengenakan pengaman seperti kondom dan sejenisnya.
“Nggak berani?”dia
menyindir keprofesionalanku.Diapun berbalik,Pak kris?diakan dosen waliku.
“Pak Kris?”
“Greta,kepompong
gang dolli dengan tip fantastis tapi ternyata sama sekali tidak professional?”sindirnya padaku.Aku hanya
terdiam tak merespon sedikitpun.Habiskah aku kali ini?.Bagaimana keputusan
finalnya nanti saat tau mahasiswanya seorang PSK.Rasanya saat ini tubuhku
tengah di belit surat DO.
“Bagaimana bapak
tau,saya bekerja di tempat ini?”
“Tuhan yang
mengatur segalanya,dia yang menunjukkan kejanggalan ini,supaya dapat segera
saya hentikan.”kamipun saling diam,hingga sesaat kemudian“Huuuuuffft….”ku hela
nafasku bersamaan dengan beliau.
“Nduk..nduk…kok
pendek sekali pikiranmu.”ucapnya.
“Saya kepepet,Pak”ucapku.
“Bukan seperti ini
caranya,Nduk?semua bisa di bicarakan baik-baik.”
“Sudah saya
coba,Pak..tapi kenyataannya pihak kampus terlalu bersifat kekeluargaan,hanya
orang-orang yang masih berbau dosen,atau
yang masih kerabat rector saja yang kiranya mudah di dengar,sementara
orang-orang independen seperti saya ini?di gubrispun tidak?”
“Sudahlah,Nduk..berhentilah
dari tempat ini,pulanglah bersama bapak,sebelum kamu benar-benar menjadi seekor
kupu-kupu.”bujuk pak Kris.”Sebelum semua terlambat…”tatap mata teduhnyapun
semakin menyudutkanku,
Ku ambil jaket beliau.Ku balut kan
pada tubuhku yang terbuka oleh pakaian yang serba minim ini.Sudah ku
putuskan,malam ini aku resmi berhenti dari tempat ini.
“Mbak Ros..”sapaku
pada mbak Ros,aku agak canggung”saya berhenti mulai malam ini.”beliau
tersenyum,dia mengusap kepalaku.
“Semoga
sukses,Nak…jangan lagi kamu terjerumus di tempat seperti ini,suatu saat sayapun
akan berhenti”ucapnya sebagai pengantar perpisahan denganku.Aku beruntung punya
bos seperti mbak Ros yang mengerti kondisi orang,padahal untuk yang lainnya
belum pasti aku bisa keluar dari tempat ini dengan selamat.Aku hanya bisa
berdoa semoga tuhan bisa secepatnya member hidayah kepada mbak Ros,seperti aku
sekarang.
Ku hapus semua masa laluku yang
kelam itu.Sejak malam itu hingga berakhir dengan bergantinya tahun baru
ini,sudah mulai ku buka lembaran baru hidupku bersamaan dengan pendamping yang
baru pula.Ada pak Kris yang saat ini resmi jadi suamiku.Aku rasa hanya beliau
satu-satunya lelaki yang mau menerima mantan bidadari hitam sepertiku ini.
Yang paling penting,akhirnya aku
berhasil menepati janjiku pada ibu.Selembar ijazah S1 yang ku dapatkan dengan
banyak pengorbanan.Ijazah tanpa satupun nilai D.Dengan ijazah itu akan ku tebus
semua kesalahan lampauku itu.
No comments:
Post a Comment