BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dalam
berbagai segi kehidupan, komunikasi memainkan peran yang sangat penting.
Terutama dalam dunia bisnis, komunikasi sangatlah penting karena melalui
komunikasi pimpinan perusahaan, teman sekerja atau seprofesi, konsumen,
distributor dan pemasok saling berusaha untuk membina, memelihara dan menjaga
hubungan satu sama lain.
Dalam
dunia usaha bagi produsen, komunikasi berguna untuk mengoptimalkan penggunaan
sumber daya yang dimilikinya agar dapat efektif dan efisien. Bagi distributor,
komunikasi sendiri berguna agar barang yang disalurkannya dapat tiba tepat
waktu dalam memenuhi kebutuhan pasar. Sementara bagi konsumen, komunikasi
penting digunakan dalam mempertimbangkan dan mengevaluasi keputusan-keputusan
yang akan diambil dalam pemenuhan kebutuhannya.
Dalam
makalah ini, akan dibicarakan peran komunikasi dalam mempengaruhi perilaku
konsumen pada pengambilan keputusannya dalam mendapatkan kebutuhan dan
keinginannya melalui perantara produsen. Dimana produsen harus dapat meyakinkan
konsumen melalui proses komunikasi yang baik. Para produsen harus dapat menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif sehingga
mampu mempengaruhi perilaku konsumen dalam membelanjakan uangnya untuk barang
dan jasa yang mereka tawarkan.
1.2.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana
proses komunikasi berlangsung?
2. Apa
saja dasar-dasar yang harus dipahami dalam komunikasi?
3. Bagaimana
komunikasi dapat mempengaruhi perilaku konsumen?
4. Apa
yang dimaksud konsep komunikasi berbasis IMC?
5. Apa
saja bentuk komunikasi pemasaran yang dapat digunakan dalam proses mempengaruhi
perilaku konsumen?
6. Bagaimana
cara membangun komunikasi pemasaran yang efektif?
1.3.
Tujuan
Adapun tujuan
dari pembahasan makalah ini diantaranya:
1. Untuk
mengetahui proses berlangsungnya komunikasi.
2. Untuk
menjelaskan dasar-dasar yang harus dipahami dalam komunikasi.
3. Untuk
menjelaskan pengaruh komunikasi terhadap perilaku konsumen.
4. Untuk
mengenalkan konsep komunikasi pemasaran berbasis IMC
5. Untuk
mengetahui bentuk komunikasi pemasaran yang dapat digunakan dalam mempengaruhi
perilaku konsumen.
6. Untuk
menjelaskan cara membangun komunikasi pemasaran yang efektif
1.4.
Manfaat
Manfaat dari
adanya pembahasan ini adalah:
1. Bagi
penulis
Dapat mengaplikasikan
dan menyampaikan ilmu yang didapat kepada para pembaca, sehingga dapat memberikan
rujukan serta referensi, terutama bagi pembaca yang bergerak dalam bidang
pemasaran.
2. Bagi
pembaca
Sebagai bahan rujukan
dan referensi yang dapat ditelaah dalam proses pengambilan keputusan hingga
evaluasi dalam proses pemasaran yang dilakukan, khusunya bagi mereka yang
melakukan kegiatan pemasaran produk dan jasa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Proses Berlangsungnya Komunikasi
Komunikasi (communication)
berasal dari bahasa latin communis
yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti menjadikan sama (make to common). Komunikasi adalah suatu proses penyampaian
informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi
saling mempengaruhi diantara keduanya.(Hermawan: 2012;4).
Prinsip dasar dari komunikasi adalah mempersama
persepsi antara penyampai informasi dengan penerima komunikasi. Apabila
persepsi diantara keduanya dapat disamakan maka komunikasi tersebut dapat
dinyatakan sebagai komunikasi yang efektif. Secara ringkas berlangsungnya
komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1.1. Proses berlangsungnya komunikasi
Komunikator
|
pengiriman
|
Media
|
penerimaan
|
komunikan
|
Pesan
|
Gangguan
|
Respon
|
Umpan balik
|
Sumber:
takada, H. Chattalas, C., Kramer, T.,2009. International
marketing communication, ed 10. New York: The McGraw-Hill Companies
2.2. Dasar-dasar Dalam Berkomunikasi
untuk
menciptakan komunikasi yang baik dan memahami setiap proses yang berlangsung
dalam komunikasi, baik penyampai dan pendengar harus memahami terlebih dahulu
hal-hal mendasar yang harus diperhatikan dalam menjalin sebuah komunikasi.
Hal-hal mendasar itu diantaranya komponen, tujuan, prinsip-prinsip hingga
hambatan yang selalu ada dalam proses berlangsungnya komunikasi.
2.2.1.
Komponen
Komunikasi
Komponen komunikasi merupakan segala hal yang harus
ada agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Komponen-komponen tersebut
meliputi:
a. Lingkungan
komunikasi
Terdapat tiga dimensi
dalam komunikasi diantaranya:
Ø Fisik
Fisik
merupakan ruang dimana komunikasi berlangsung yang bersifat nyata dan berwujud
Ø Sosial-psikologis
Tata
hubungan status diantara pelaku komunikasi yang terlibat, peran seseorang dalam
lingkungannya, status sosial, serta budaya yang mempengaruhi tingkah laku
pelaku komunikasi. Konteks ini mencakup rasa persahabatan, pergaulan,
formalitas dan informalitas serta serius atau candaan
Ø Temporal
(waktu)
Mencakup
waktu dalam hitungan jam, hari atau sejarah dimana komunikasi tersebut
berlangsung.
b. Komunikator
dan Komunikan
Komunikator
dan komunikan adalah pelaku dalam komunikasi yang berlangsung. Komunikator
adalah si penyampai pesan sedangkan komunikan adalah mereka yang menerima
pesan. Dalam berlangsungnya komunikasi komunikator tidak selamnya berperan
sebagai penyampai informasi, begitupun sebaliknya, karena dalam komunikasi baik
komunikator dan komunikan juga akan bertukar peran.
c. Pesan
dan Media
Pesan merupakan
informasi yang ingin disampaikan antara pihak yang satu kepada pihak yang
lainnya. Sementara media adalah saluran yang digunakan dalam proses penyaluran
pesan. Media dapat berupa udara, alat telekomunikasi dan media lain yang dapat
menyalurkan pesan kepada target terkait.
d. Respon
dan Umpan balik
Respon
merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul sebagai akibat dari perilaku
komunikan setelah menerima pesan. Sementara umpan balik atau tanggapan adalah
pesan yang dikirimkan dari komunikan kepada komunikator yang menandakan apakah
dia mengerti atau sebaliknya terhadap pesan yang diterimanya.
e. Gangguan
Gangguan
dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam
menerima pesan dn sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada
apabila pesan yang dikirimkan dengan pesan yang diterima berbeda. Gangguan
tidak dapat dihindari namun dapat diminimalisir dengan upaya pengefektifan
pesan melalui bahasa yang lebih komunikatif dan akurat.
f. Efek
komunikasi
Komunikasi
selalu memberikan efek bagi komunikator maupun komunikan. Contoh setelah
mendapatkan informasi seringkali komunikan melakukan analisis sebelum
menentukan keputusan, sebaliknya setelah mendapatkan feedback dari komunikan,
komunikator akan melakukan evaluasi atas usahanya.
2.2.2.
Tujuan
komunikasi
Adapun tujuan komunikasi diantaranya
1.
Menemukan
Dengan berkomunikasi seseorang akan menemukan
dirinya (personal discovery), apa yang dibutuhkannya, apa yang mereka butuhkan,
dan apa yang orang lain butuhkan.
2.
Untuk berhubungan
Adanya komunikasi juga bertujuan untuk membina dan
memelihara sebuah hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya.
3. Untuk
meyakinkan
Komunikasi juga bertujuan untuk meyakinkan orang
lain agar dapat memberikan sikap, mengubah perilaku dan menciptakan sebuah dorongan
melalui respon yang diberikan. Contoh sederhananya adalah dalam kegiatan
promosi, dimana pihak pemasar bertujuan meyakinkan konsumen agar mau membeli
produknya.
2.2.3.
Prinsip-Prinsip
Dalam Berkomunikasi
Memahami
prinsip-prinsip berkomunikasi sangat penting untuk memahami komunikasi dalam
segala bentuk dan fungsinya.
1. Komunikasi
selalu menggunakan isyarat
Perilaku
komunikasi, baik melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh atau kombinasi dari
keduanya, biasanya terjadi dalam satu paket. Biasanya perilaku verbal dan
nonverbal saing memperkuat dan mendukung dan bersifat reflek, di luar
kesadaran.
2. Komunikasi
adalah proses penyesuaian
Pelaku
komunikasi tidak mungkin menjalin hubungan komunikasi apabila keduanya tidak
dapat saling memahami maksud yang ingin disampaikan. Mereka selalu berusaha
untuk melakukan penyesuaian satu sama lain. Misalkan, saat kita sedang
berkomunikasi dengan orang yang berbeda bahasa tentu kita akan berusah
menyesuaikan diri dengan cara belahar bahasa orang tersebut atau menyewa
seorang translator.
3. Komunikasi
mencakup dimensi isi dan hubungan
Dalam
komunikasi kita berusaha menyampaikan pesan sekaligus membangun sebuah hubungan
dengan penerima pesan
4. Komunikasi
melibatkan transaksi simetris dan komplementer
Hubungan
simetris terjadi apabila kedua pihak saling bercermin terhadap perilaku yang
lain. Misalkan, satu mengangguk yang lain juga mengangguk. Sementara hungan
komplementer terjadi saat salah satu pihak berperan sebagai stimulus.
5. Bersifat
kontinyu
Komunikasi
merupakan transaksi yang kontinyu. Tidak ada awal dan akhir yang jelas.
6. Komunikasi
adalah proses transaksional
Dalam
hal ini menyatakan komunikasi merupakan proses dimana komponen-komponennya
saling terkait, dan bahwa komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai satu
kesatuan atau keseluruhan
7. Komponen
komunikasi saling terkait
Setiap
komponen dalam komunikasi berkaitan secara integral. Komponen tersebut saling
tergantung satu sama lain tidak pernah bersifat independen.
2.2.4.
Hambatan
dalam proses komunikasi
Adapun
faktor yang menghambat kefektifan komunikasi. Faktor-faktor inilah yang
menimbulkan terjadinya gangguan dalam komunikasi. Faktor-faktor ini meliputi:
1. Latar
belakang
Komunikasi
akan berlangsung baik jika terdapat kesamaan atara pengirim dan penerima.
Misalnya, seorang penjual obat yang memasarkan obat di pasar sebuah desa akan
dapat dengan mudah diterima pasar saat penjual obat tersebut memiliki kesamaan
antara sikap, budaya dan pengetahuannya dengan masyarakat desa.
2. Kondisi
fisik penerima dan pengirim pesan
Kemampuan
untuk menerima pesan sangat dipengaruhi oleh organ fisik yang terkait dengan
fungsi pendengaran, penglihatan dan berpikir (Suryani:2008). Dari sisi
pengirim, kondisi fisik juga berpengaruh terhadap kefektifan komunikasi. Cacat
fisik yang berpengaruh pada kemampuan organ bicara dan organ lain untuk
melakukan pengkodean pesan akan menghambat komunikasi
3. Perbedaan
dalam memberikan arti kata
Pemahaman
terhadap pesan akan dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam mengartikan
kata-kata dan simbol-simbol dalam komunikasi. Jika antara sumber dan penerima
mempunyai perbedaan dalam hal penafsiran kata atau simbol yang ada maka akan
timbul suatu hambatan sehingga menyebabkan pengertian yang berbeda dalam
penerimaan informasi atau pesan yang diberikan.
4. Suasana
hati
Suasana
hati juga mempengaruhi penerima dalam mengkodekan kembali (mengartikan) pesan
yang disampaikan. Suasana hati yang dimaksud dalam hal ini adalah kondisi
efektif yang dirasakan secara subyektif oleh individu. Perasaan positif yang
ada pada konsumen akan mempengaruhi kesukaan konsumen saat melihat suatu barang
atau menilai suatu jasa.
5. Perhatian
selektif
Tidak
semua iklan yang ada di TV atau baliho di sepanjang jalan akan menarik
konsumen. Konsumen akan memberikan perhatian secara selektif dari semua
tayangan yang ada dihadapannya. Hal seperti ini juga dilakukan pada saat
komunikassi pemasaran berlangsung. Penerima pesan tidak akan mempehatikan semua
pesan yang disampaikan, oleh karena itu perlu diupayakan bagaimana pesan yang
penting menjadi titik perhatian konsumen.
2.3. Peran Komunikasi Dalam Mempengaruhi
Perilaku Konsumen
dalam
pengambilan keputusan konsumen, informasi yang diterima konsumen melalui
komunikasi memainkan peran penting untuk membentuk persepsi konsumen. Sebuah
produk dipersepsikan sebagai produk yang bermutu, jika komunikasi yang
dilakukan berisi pesan akan hal tersebut. Sebuah produk yang sebenarnya punya
banyak manfaat, bisa jadi dipersepsikan hanya memberikan manfaat tertentu.
Intinya
komunikasi memainkan peran penting dalam membentuk persepsi konsumen. Persepsi
yang terbentuk inilah yang akan mempengaruhi perilaku konsumen. Oleh karena itu
penting bagi perusahaan untuk merancang strategi komunikasi pemasaran yang
tepat agar konsumen dapat bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan.
Dengan
adanya strategi komunikasi pemasaran yang tepat, produsen dapat dengan mudah
memenangkan ekuitas merek (brand equity)
di mata konsumen. Ekutas merek adalah puncak tertinggi dari persepsi positif
konsumen terhadap sebuah produk atau jasa. Dengan memenangkan persepsi konsumen
melalui ekutas merek, maka produsen telah menjalin hubungan komunikasi secara
kontinyu dan berulang karena konsumen telah menjadi pelanggan bahkan pelanggan
potensial (consumers to be customers).
Brand
equity mempunyai lima kategori, yaitu:
1. Brand loyalty
(loyalitas merek)
2. Brand awareness
(kesadaran akan merek)
3. Perceived quality
(persepsi atau kesan akan kualitas)
4. Brand associations
(asosiasi merek)
5. Other proprietary brand assets
(seperti paten, merek dagang, relathionships
dan lain-lain)
Loyalitas merek terbagi atas tingkat loyalitas yang
paling rendah hingga yang paling tinggi. Tingkat paling rendah adalah price buyer, konsumen yang lebih
memerhatikan harga didalam melakukan pembelian. Tingkat kedua adalah habitual buyer, yaitu pembeli berdasarkan
kebiasaan, tingkatan ketiga adalah satisfied
buyer, kelompok ini biasanya disebut dengan konsumen loyal yang meraskan
adanya suatu pengorbanan apabila melakukan penggantian ke merek lain. Tingkat
keempat adalah mereka yang benar-benar menyukai merek tersebut. Sementara
tingkatan teratas disebut commited buyers,
atau para pelanggan setia.
Kesadaran merek adalah kemampuan dari seorang calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat suatu merek yang merupakan bagian dari
suatu kategori produk. Persepsi atau kesan akan kualitas merupakan informasi
tentang persepsi konsumen terhadap kualitas produk. Biasanya dipengaruhi oleh
kualitas produk dan pelayanan yang diberikan.. sementara itu, asosiasi merek
merupakan sesuatu yang dapat dihubung dalam memori responden terhadap merek.
Sekumpulan asosiasi merek akan membentuk citra merek.
2.4. Membangun Komunikasi Pemasaran
Berbasis IMC (Integrated Marketing Communications)
Bauran
komunikasi pemasaran dapat dijabarkan menjadi beberapa unsur yang terkait
dengan upaya untuk menciptakan ekuitas merek. Komunikasi pemasaran yang baik
dalam pelaksanaannya akan berdampak positif
(kepercayaan) terhadap merek yang disampaikan. Model komunikasi
pemasaran terintegrasi, mencoba untuk mengintegrasikan semua unsur bauran
promosi yang ada dengan asumsi bahwa tidak ada satupun unsur yang terpisah
dalam mencapai tujuan pemasaran yang efektif. Secara singkat, komunikasi
pemasaran terintegrasi adalah menyatukan perencanaan, tindakan, dan koordianasi
pada semua wilayah komunikasi pemasaran dan juga memahami konsumen menyangkut
apa sesungguhnya tanggapan mereka.
The
Northwestern University’s Medill School of Journalism mendifinisikan
IMC sebagai proses mengelolah semua sumber-sumber informasi yang menyangkut
produk atau pelayanan dimana seorang pelanggan didorong sedemikian rupa agar
perilakunya tergerak untuk mewujudkan penjualan sehingga dapat membentuk
loyalitas konsumen. Dengan demikian melalui adanya komunikasi berbasis IMC,
produsen dapat dengan mudah mengarahkan perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusannya dengan membangun ekuitas merek sebuah produk dalam persepsinya dan
menyalurkannya pada konsumen lain disekitarnya, sehingga terciptalah citra
merek bagi produk tersebut. Dalam hal ini semua stakeholder yang terdapat di lingkungan pemasaran
diberdayakan, bukan hanya tenaga pemasar dan pelanggan saja
Model
komunikasi pemasaran terintegrasi digambarkan dalam gambar 2.4.1. di bawah ini:
Promosi penjualan
|
Pemasaran
langsung
|
Penjualan
personal
|
Acara dan
pengalaman
|
Hubungan
masyarakat dan publisitas
|
Hubungan merek
|
Respon merk
|
Citra merk
|
Kesadaran merk
|
Ekuitas merk
|
Program
komunikasi pemasaran
|
periklanan
|
Sumber:
takada, H. Chattalas, C., Kramer, T.,2009. International
marketing communication, ed 10. New York: The McGraw-Hill Companies
2.5. Bentuk Komunikasi Pemasaran yang
Dapat digunakan Untuk Mempengaruhi Perilaku Konsumen.
ada beberapa
media komunikasi pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku
konsumen. Bentuk media tersebut diantaranya:
1. Periklanan
Secara
umum iklan digunakan untuk tiga tujuan penting yakni, memberikan informasi
tentang produk dan jasa, membujuk konsumen untuk menggunakan produk tersebut,
serta menanamkan citra merek di benak konsumen. Iklan memiliki beberapa
karakteristik, diantaranya:
a. Dapat
mencapai konsumen yang terpencar secara geografis
b. Dapat
mengulang pesan berkali-kali
c. Bersifat
inpersonal dan komunikasi satu arah
d. Dapat
sangat mahal untuk beberapa jeni media
2. Promosi
Penjualan
Merupakan
berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen untuk
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Secara umum promosi penjualan
dilakukan untuk beberapa tujuan diantaranya:
1)
Mempertahankan minat pelanggan untuk
tetap setia pada ritel tersebut
2)
Mengenalkan produk baru
3)
Memancing konsumen potensial yang belum
pernah belanja pada ritel tersebut
4)
Memanfaatkan moment atau event-event
tertentu
5)
Merangsang agar konsumen beralih merk
Promosi
penjualan memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a. Menggunakan
berbagai cara pendekatan.
b. Menarik
perhatian pelanggan.
c. Menawarkan
kekuatan dari insentif untuk membeli.
d. Mengundang
dan cepat memberikan penghargaan atas respon konsumen.
e. Efeknya
hanya berjangka pendek.
3. Hubungan
Masyarakat dan Publisitas
Hubungan
masyarakat dan publisitas merupakan berbagai program untuk mempromosikan atau
melindungi citra prerusahaan atau produk individualnya. Hubungan masyarakat dan
publisitas memiliki karakteristik, antara lain:
a. Sangat
terpercaya
b. Bisa
meraih orang yang menghindari tenaga penjualan dan periklanan
c. Dapat
mendramatisasi perusahaan dan produk
d. Sangat
berguna
e. Efektif
dan ekonomis
4. Penjualan
Personal
Yaitu
interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan
presentasi. Menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan dengan karakteristik:
a. Melibatkan
interaksi pribadi
b. Memungkinkan
pengembangan hubungan erat
c. Perangkat
promosi yang sangat mahal
5. Pemasaran
Langsung
Pemasaran
langsung dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, faksimili, email, dan
alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan
atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon
pelanggan. Karakteristiknya antara lain:
a. Bentuknya
yang beragam mencerminkan empat subkarakter : nonpublik, segera, seragam dan
interaktif
b. Sangat
tepat untuk pasar sasaran tertentu yang dituju
6. Acara
dan Pengalaman
Merupakan
pengembangan dari publisitas yang mengacu pada pengadaan kegiatan
organisasional yang sifatnya mendukung promosi, misalnya pensponsoran atau
mendukung acara yang menjadi perhatian masyarakat. Karakteristiknya, antara
lain:
a. Merupakan
dukungan untuk pendekatan individu dan publik
b. Berorientasi
pada pencapaian pasar sasaran yang terbatas namun efektif.
2.6. Membangun Komunikasi Pemasaran yang
Efektif
Ada
delapan langkah dalam mengembangkan program komunikasi pemasaran dan promosi
total yang efektif. Komunikator pemasaran harus:
1. Mengidentifikasi
khalayak yang dituju
Khalayak
merupakan calon pembeli produk perusahaan, pemakai, penentu keputusan atau
pihak yang mempengaruhi. Khalayak dapat terdiri dari individu, kelompok,
masyarakat tertentu atau masyarakat umum.
2. Menentukan
tujuan komunikasi
Setelah
pasar sasaran dan karakteristiknya teridentifikasi, komunikator pemasaran harus
memutuskan tanggapan yang diharapkan dari khalayak. Tanggapan akhir yang
diharapkan dari khalayak adalah pembelian, kepuasan yang tinggi, dari word of mouth.
3. Merancang
pesan
Langkah
selanjutnya adalah mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya sebuah pesan
harus menarik perhatian (attention),
mempertahankan ketertarikan (interest),
membangkitkan keinginan (desire), dan
menggerakkan tindakan (action).
Memformulasikan
pesan memerlukan pemecahan atas empat masalah diantaranya:
a. Isi
pesan, yakni apa yang ingin dikatakan
b. Struktur
pesan, bagaimana mengatakannya secara logis
c. Format
pesan, bagaimana mengatakannya secara simbolis
d. Sumber
pesan, siapa yang seharusnya mengatakannya.
4. Memilih
saluran komunikasi
Saluran komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu
a. Saluran
komunikasi personal, yaitu mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi
secara langsung satu sama lain,
b. Saluran
komunikasi nonpersonal, yakni menyampaikan pesan anpa melakukan kontak atau
interaksi pribadi tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan acara.
5. Menentukan
total anggaran promosi
Ada
empat metode dalam menyusun anggaran promosi, antara lain:
a. Metode
sesuai kemampuan
b. Metode
presentase penjualan
c. Metode
keseimbangan persaingan
d. Metode
tujuan dan tugas
6.
Membuat keputusan atas bauran
promosi (promotion mix)
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, bentuk promosi yang dapat dilakukan seperti:
periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan
personal, pemasaran langsung, sera acara dan pengalaman. Perusahaan selalu
mencari cara untuk memperoleh efisiensi dengan mensubtitusi satu alat promosi
dengan yang lainnya.
7. Mengukur
hasil promosi yang telah dilakukan
Setelah menerapkan rencana promosi, komunikator
harus mengukur dampaknya pada khalayak sasaran. Hal ini mencakup menanyakan
khalayak sasaran apakah mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah
disampaikan, berapa kali melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat,
bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut, dan sikap mereka, baik
sebelumnya maupun saat ini tentang produk dan perusahaan itu.
8. Mengelolah
dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi.
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu
atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus
berlangsung, meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke
banyak pasar kecil, yang masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi
tersendiri, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya
konsumen. Begitu juga dengan alat komunikasi pesan dan khalayak yang lebih
modern.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
1. Prinsip
dasar dari komunikasi adalah mempersama persepsi antara penyampai informasi
dengan penerima komunikasi.
2. untuk
menciptakan komunikasi yang baik dan memahami setiap proses yang berlangsung
dalam komunikasi, baik penyampai dan pendengar harus memahami terlebih dahulu
hal-hal mendasar yang harus diperhatikan dalam menjalin sebuah komunikasi
meliputi, komponen yang harus ada dalam komunikasi, tujuan, prinsip dan
hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam komunikasi.
3. Intinya
komunikasi memainkan peran penting dalam membentuk persepsi konsumen. Persepsi
yang terbentuk inilah yang akan mempengaruhi perilaku konsumen. Oleh karena itu
penting bagi perusahaan untuk merancang strategi komunikasi pemasaran yang
tepat agar konsumen dapat bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan.
4. komunikasi
pemasaran terintegrasi adalah menyatukan perencanaan, tindakan, dan koordianasi
pada semua wilayah komunikasi pemasaran dan juga memahami konsumen menyangkut
apa sesungguhnya tanggapan mereka. Komunikasi berbasis IMC bertujuan untuk
menciptakan ekuitas merek di mata konsumen.
5. Bentuk-bentuk
komunikasi pemasaran yang dapat digunakan dalam mempengaruhi perilaku konsumen
diantaranya: periklanan, promosi penjualan, personal
selling, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan publisitas serta
acarag atau pengalaman
6. Ada
delapan langkah strategis yang harus direncanakan secara sistematis dalam
membangun komunikasi pemasaran yang efektif, diantaranya:
1. Mengidentifikasi
khalayak yang dituju
2. Menentukan
tujuan komunikasi tersebut
3. Merancang
pesan
4. Memilih
saluran komunikasi
5. Menentukan
total anggaran promosi
6. Membuat
keputusan atas bauran promosi
7. Mengukur
hasil promosi
8. Mengelolah
dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
No comments:
Post a Comment