Saturday 2 May 2015

PERILAKU KONSUMEN TENTANG KOMUNIKASI


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang
Dalam berbagai segi kehidupan, komunikasi memainkan peran yang sangat penting. Terutama dalam dunia bisnis, komunikasi sangatlah penting karena melalui komunikasi pimpinan perusahaan, teman sekerja atau seprofesi, konsumen, distributor dan pemasok saling berusaha untuk membina, memelihara dan menjaga hubungan satu sama lain.
Dalam dunia usaha bagi produsen, komunikasi berguna untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimilikinya agar dapat efektif dan efisien. Bagi distributor, komunikasi sendiri berguna agar barang yang disalurkannya dapat tiba tepat waktu dalam memenuhi kebutuhan pasar. Sementara bagi konsumen, komunikasi penting digunakan dalam mempertimbangkan dan mengevaluasi keputusan-keputusan yang akan diambil dalam pemenuhan kebutuhannya.
Dalam makalah ini, akan dibicarakan peran komunikasi dalam mempengaruhi perilaku konsumen pada pengambilan keputusannya dalam mendapatkan kebutuhan dan keinginannya melalui perantara produsen. Dimana produsen harus dapat meyakinkan konsumen melalui proses komunikasi yang baik. Para produsen harus dapat  menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif sehingga mampu mempengaruhi perilaku konsumen dalam membelanjakan uangnya untuk barang dan jasa yang mereka tawarkan.
1.2.       Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1.      Bagaimana proses komunikasi berlangsung?
2.      Apa saja dasar-dasar yang harus dipahami dalam komunikasi?
3.      Bagaimana komunikasi dapat mempengaruhi perilaku konsumen?
4.      Apa yang dimaksud konsep komunikasi berbasis IMC?
5.      Apa saja bentuk komunikasi pemasaran yang dapat digunakan dalam proses mempengaruhi perilaku konsumen?
6.      Bagaimana cara membangun komunikasi pemasaran yang efektif?
1.3.       Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini diantaranya:
1.      Untuk mengetahui proses berlangsungnya komunikasi.
2.      Untuk menjelaskan dasar-dasar yang harus dipahami dalam komunikasi.
3.      Untuk menjelaskan pengaruh komunikasi terhadap perilaku konsumen.
4.      Untuk mengenalkan konsep komunikasi pemasaran berbasis IMC
5.      Untuk mengetahui bentuk komunikasi pemasaran yang dapat digunakan dalam mempengaruhi perilaku konsumen.
6.      Untuk menjelaskan cara membangun komunikasi pemasaran yang efektif
1.4.       Manfaat
Manfaat dari adanya pembahasan ini adalah:
1.      Bagi penulis
Dapat mengaplikasikan dan menyampaikan ilmu yang didapat kepada para pembaca, sehingga dapat memberikan rujukan serta referensi, terutama bagi pembaca yang bergerak dalam bidang pemasaran.
2.      Bagi pembaca
Sebagai bahan rujukan dan referensi yang dapat ditelaah dalam proses pengambilan keputusan hingga evaluasi dalam proses pemasaran yang dilakukan, khusunya bagi mereka yang melakukan kegiatan pemasaran produk dan jasa.













BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Proses Berlangsungnya Komunikasi
Komunikasi (communication) berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti menjadikan sama (make to common). Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.(Hermawan: 2012;4).
Prinsip dasar dari komunikasi adalah mempersama persepsi antara penyampai informasi dengan penerima komunikasi. Apabila persepsi diantara keduanya dapat disamakan maka komunikasi tersebut dapat dinyatakan sebagai komunikasi yang efektif. Secara ringkas berlangsungnya komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1.1. Proses berlangsungnya komunikasi

Komunikator

pengiriman



Media

penerimaan

komunikan

Pesan
 





Gangguan

Respon

Umpan balik
 





Sumber: takada, H. Chattalas, C., Kramer, T.,2009. International marketing communication, ed 10. New York: The McGraw-Hill Companies

2.2.  Dasar-dasar Dalam Berkomunikasi
untuk menciptakan komunikasi yang baik dan memahami setiap proses yang berlangsung dalam komunikasi, baik penyampai dan pendengar harus memahami terlebih dahulu hal-hal mendasar yang harus diperhatikan dalam menjalin sebuah komunikasi. Hal-hal mendasar itu diantaranya komponen, tujuan, prinsip-prinsip hingga hambatan yang selalu ada dalam proses berlangsungnya komunikasi.
2.2.1.      Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi merupakan segala hal yang harus ada agar komunikasi dapat berjalan dengan baik. Komponen-komponen tersebut meliputi:
a.       Lingkungan komunikasi
Terdapat tiga dimensi dalam komunikasi diantaranya:
Ø  Fisik
Fisik merupakan ruang dimana komunikasi berlangsung yang bersifat nyata dan berwujud
Ø  Sosial-psikologis
Tata hubungan status diantara pelaku komunikasi yang terlibat, peran seseorang dalam lingkungannya, status sosial, serta budaya yang mempengaruhi tingkah laku pelaku komunikasi. Konteks ini mencakup rasa persahabatan, pergaulan, formalitas dan informalitas serta serius atau candaan
Ø  Temporal (waktu)
Mencakup waktu dalam hitungan jam, hari atau sejarah dimana komunikasi tersebut berlangsung.
b.      Komunikator dan Komunikan
Komunikator dan komunikan adalah pelaku dalam komunikasi yang berlangsung. Komunikator adalah si penyampai pesan sedangkan komunikan adalah mereka yang menerima pesan. Dalam berlangsungnya komunikasi komunikator tidak selamnya berperan sebagai penyampai informasi, begitupun sebaliknya, karena dalam komunikasi baik komunikator dan komunikan juga akan bertukar peran.
c.       Pesan dan Media
Pesan merupakan informasi yang ingin disampaikan antara pihak yang satu kepada pihak yang lainnya. Sementara media adalah saluran yang digunakan dalam proses penyaluran pesan. Media dapat berupa udara, alat telekomunikasi dan media lain yang dapat menyalurkan pesan kepada target terkait.
d.      Respon dan Umpan balik
Respon merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul sebagai akibat dari perilaku komunikan setelah menerima pesan. Sementara umpan balik atau tanggapan adalah pesan yang dikirimkan dari komunikan kepada komunikator yang menandakan apakah dia mengerti atau sebaliknya terhadap pesan yang diterimanya.
e.       Gangguan
Gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dn sumber dalam mengirimkan pesan. Gangguan dikatakan ada apabila pesan yang dikirimkan dengan pesan yang diterima berbeda. Gangguan tidak dapat dihindari namun dapat diminimalisir dengan upaya pengefektifan pesan melalui bahasa yang lebih komunikatif dan akurat.
f.       Efek komunikasi
Komunikasi selalu memberikan efek bagi komunikator maupun komunikan. Contoh setelah mendapatkan informasi seringkali komunikan melakukan analisis sebelum menentukan keputusan, sebaliknya setelah mendapatkan feedback dari komunikan, komunikator akan melakukan evaluasi atas usahanya.
2.2.2.      Tujuan komunikasi
Adapun tujuan komunikasi diantaranya
1.          Menemukan
Dengan berkomunikasi seseorang akan menemukan dirinya (personal discovery), apa yang dibutuhkannya, apa yang mereka butuhkan, dan apa yang orang lain butuhkan.
2.          Untuk berhubungan
Adanya komunikasi juga bertujuan untuk membina dan memelihara sebuah hubungan antara satu pihak dengan pihak lainnya.
3.      Untuk meyakinkan
Komunikasi juga bertujuan untuk meyakinkan orang lain agar dapat memberikan sikap, mengubah perilaku dan menciptakan sebuah dorongan melalui respon yang diberikan. Contoh sederhananya adalah dalam kegiatan promosi, dimana pihak pemasar bertujuan meyakinkan konsumen agar mau membeli produknya.
2.2.3.      Prinsip-Prinsip Dalam Berkomunikasi
Memahami prinsip-prinsip berkomunikasi sangat penting untuk memahami komunikasi dalam segala bentuk dan fungsinya.
1.      Komunikasi selalu menggunakan isyarat
Perilaku komunikasi, baik melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh atau kombinasi dari keduanya, biasanya terjadi dalam satu paket. Biasanya perilaku verbal dan nonverbal saing memperkuat dan mendukung dan bersifat reflek, di luar kesadaran.
2.      Komunikasi adalah proses penyesuaian
Pelaku komunikasi tidak mungkin menjalin hubungan komunikasi apabila keduanya tidak dapat saling memahami maksud yang ingin disampaikan. Mereka selalu berusaha untuk melakukan penyesuaian satu sama lain. Misalkan, saat kita sedang berkomunikasi dengan orang yang berbeda bahasa tentu kita akan berusah menyesuaikan diri dengan cara belahar bahasa orang tersebut atau menyewa seorang translator.
3.      Komunikasi mencakup dimensi isi dan hubungan
Dalam komunikasi kita berusaha menyampaikan pesan sekaligus membangun sebuah hubungan dengan penerima pesan
4.      Komunikasi melibatkan transaksi simetris dan komplementer
Hubungan simetris terjadi apabila kedua pihak saling bercermin terhadap perilaku yang lain. Misalkan, satu mengangguk yang lain juga mengangguk. Sementara hungan komplementer terjadi saat salah satu pihak berperan sebagai stimulus.
5.      Bersifat kontinyu
Komunikasi merupakan transaksi yang kontinyu. Tidak ada awal dan akhir yang jelas.
6.      Komunikasi adalah proses transaksional
Dalam hal ini menyatakan komunikasi merupakan proses dimana komponen-komponennya saling terkait, dan bahwa komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai satu kesatuan atau keseluruhan
7.      Komponen komunikasi saling terkait
Setiap komponen dalam komunikasi berkaitan secara integral. Komponen tersebut saling tergantung satu sama lain tidak pernah bersifat independen.

2.2.4.      Hambatan dalam proses komunikasi
Adapun faktor yang menghambat kefektifan komunikasi. Faktor-faktor inilah yang menimbulkan terjadinya gangguan dalam komunikasi. Faktor-faktor ini meliputi:
1.      Latar belakang
Komunikasi akan berlangsung baik jika terdapat kesamaan atara pengirim dan penerima. Misalnya, seorang penjual obat yang memasarkan obat di pasar sebuah desa akan dapat dengan mudah diterima pasar saat penjual obat tersebut memiliki kesamaan antara sikap, budaya dan pengetahuannya dengan masyarakat desa.
2.      Kondisi fisik penerima dan pengirim pesan
Kemampuan untuk menerima pesan sangat dipengaruhi oleh organ fisik yang terkait dengan fungsi pendengaran, penglihatan dan berpikir (Suryani:2008). Dari sisi pengirim, kondisi fisik juga berpengaruh terhadap kefektifan komunikasi. Cacat fisik yang berpengaruh pada kemampuan organ bicara dan organ lain untuk melakukan pengkodean pesan akan menghambat komunikasi
3.      Perbedaan dalam memberikan arti kata
Pemahaman terhadap pesan akan dipengaruhi oleh kemampuan individu dalam mengartikan kata-kata dan simbol-simbol dalam komunikasi. Jika antara sumber dan penerima mempunyai perbedaan dalam hal penafsiran kata atau simbol yang ada maka akan timbul suatu hambatan sehingga menyebabkan pengertian yang berbeda dalam penerimaan informasi atau pesan yang diberikan.
4.      Suasana hati
Suasana hati juga mempengaruhi penerima dalam mengkodekan kembali (mengartikan) pesan yang disampaikan. Suasana hati yang dimaksud dalam hal ini adalah kondisi efektif yang dirasakan secara subyektif oleh individu. Perasaan positif yang ada pada konsumen akan mempengaruhi kesukaan konsumen saat melihat suatu barang atau menilai suatu jasa.
5.      Perhatian selektif
Tidak semua iklan yang ada di TV atau baliho di sepanjang jalan akan menarik konsumen. Konsumen akan memberikan perhatian secara selektif dari semua tayangan yang ada dihadapannya. Hal seperti ini juga dilakukan pada saat komunikassi pemasaran berlangsung. Penerima pesan tidak akan mempehatikan semua pesan yang disampaikan, oleh karena itu perlu diupayakan bagaimana pesan yang penting menjadi titik perhatian konsumen.
2.3.  Peran Komunikasi Dalam Mempengaruhi Perilaku Konsumen
dalam pengambilan keputusan konsumen, informasi yang diterima konsumen melalui komunikasi memainkan peran penting untuk membentuk persepsi konsumen. Sebuah produk dipersepsikan sebagai produk yang bermutu, jika komunikasi yang dilakukan berisi pesan akan hal tersebut. Sebuah produk yang sebenarnya punya banyak manfaat, bisa jadi dipersepsikan hanya memberikan manfaat tertentu.
        Intinya komunikasi memainkan peran penting dalam membentuk persepsi konsumen. Persepsi yang terbentuk inilah yang akan mempengaruhi perilaku konsumen. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk merancang strategi komunikasi pemasaran yang tepat agar konsumen dapat bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan.
Dengan adanya strategi komunikasi pemasaran yang tepat, produsen dapat dengan mudah memenangkan ekuitas merek (brand equity) di mata konsumen. Ekutas merek adalah puncak tertinggi dari persepsi positif konsumen terhadap sebuah produk atau jasa. Dengan memenangkan persepsi konsumen melalui ekutas merek, maka produsen telah menjalin hubungan komunikasi secara kontinyu dan berulang karena konsumen telah menjadi pelanggan bahkan pelanggan potensial (consumers to be customers).
Brand equity mempunyai lima kategori, yaitu:
1.      Brand loyalty (loyalitas merek)
2.      Brand awareness (kesadaran akan merek)
3.      Perceived quality (persepsi atau kesan akan kualitas)
4.      Brand associations (asosiasi merek)
5.      Other proprietary brand assets (seperti paten, merek dagang, relathionships dan lain-lain)
Loyalitas merek terbagi atas tingkat loyalitas yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Tingkat paling rendah adalah price buyer, konsumen yang lebih memerhatikan harga didalam melakukan pembelian. Tingkat kedua adalah habitual buyer, yaitu pembeli berdasarkan kebiasaan, tingkatan ketiga adalah satisfied buyer, kelompok ini biasanya disebut dengan konsumen loyal yang meraskan adanya suatu pengorbanan apabila melakukan penggantian ke merek lain. Tingkat keempat adalah mereka yang benar-benar menyukai merek tersebut. Sementara tingkatan teratas disebut commited buyers, atau para pelanggan setia.
Kesadaran merek adalah kemampuan dari seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat suatu merek yang merupakan bagian dari suatu kategori produk. Persepsi atau kesan akan kualitas merupakan informasi tentang persepsi konsumen terhadap kualitas produk. Biasanya dipengaruhi oleh kualitas produk dan pelayanan yang diberikan.. sementara itu, asosiasi merek merupakan sesuatu yang dapat dihubung dalam memori responden terhadap merek. Sekumpulan asosiasi merek akan membentuk citra merek.

2.4.  Membangun Komunikasi Pemasaran Berbasis IMC (Integrated Marketing Communications)
Bauran komunikasi pemasaran dapat dijabarkan menjadi beberapa unsur yang terkait dengan upaya untuk menciptakan ekuitas merek. Komunikasi pemasaran yang baik dalam pelaksanaannya akan berdampak positif  (kepercayaan) terhadap merek yang disampaikan. Model komunikasi pemasaran terintegrasi, mencoba untuk mengintegrasikan semua unsur bauran promosi yang ada dengan asumsi bahwa tidak ada satupun unsur yang terpisah dalam mencapai tujuan pemasaran yang efektif. Secara singkat, komunikasi pemasaran terintegrasi adalah menyatukan perencanaan, tindakan, dan koordianasi pada semua wilayah komunikasi pemasaran dan juga memahami konsumen menyangkut apa sesungguhnya tanggapan mereka.
The Northwestern University’s Medill School of Journalism mendifinisikan IMC sebagai proses mengelolah semua sumber-sumber informasi yang menyangkut produk atau pelayanan dimana seorang pelanggan didorong sedemikian rupa agar perilakunya tergerak untuk mewujudkan penjualan sehingga dapat membentuk loyalitas konsumen. Dengan demikian melalui adanya komunikasi berbasis IMC, produsen dapat dengan mudah mengarahkan perilaku konsumen dalam pengambilan keputusannya dengan membangun ekuitas merek sebuah produk dalam persepsinya dan menyalurkannya pada konsumen lain disekitarnya, sehingga terciptalah citra merek bagi produk tersebut. Dalam hal ini semua stakeholder  yang terdapat di lingkungan pemasaran diberdayakan, bukan hanya tenaga pemasar dan pelanggan saja
Model komunikasi pemasaran terintegrasi digambarkan dalam gambar 2.4.1. di bawah ini:










Promosi penjualan

Pemasaran langsung

Penjualan personal

Acara dan pengalaman

Hubungan masyarakat dan publisitas

Hubungan merek

Respon merk

Citra merk

Kesadaran merk

Ekuitas merk

Program komunikasi pemasaran

periklanan
 
















Sumber: takada, H. Chattalas, C., Kramer, T.,2009. International marketing communication, ed 10. New York: The McGraw-Hill Companies


2.5.  Bentuk Komunikasi Pemasaran yang Dapat digunakan Untuk Mempengaruhi Perilaku Konsumen.
ada beberapa media komunikasi pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku konsumen. Bentuk media tersebut diantaranya:
1.      Periklanan
Secara umum iklan digunakan untuk tiga tujuan penting yakni, memberikan informasi tentang produk dan jasa, membujuk konsumen untuk menggunakan produk tersebut, serta menanamkan citra merek di benak konsumen. Iklan memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a.       Dapat mencapai konsumen yang terpencar secara geografis
b.      Dapat mengulang pesan berkali-kali
c.       Bersifat inpersonal dan komunikasi satu arah
d.      Dapat sangat mahal untuk beberapa jeni media
2.      Promosi Penjualan
Merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan konsumen untuk mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. Secara umum promosi penjualan dilakukan untuk beberapa tujuan diantaranya:
1)     Mempertahankan minat pelanggan untuk tetap setia pada                                         ritel tersebut
2)     Mengenalkan produk baru
3)     Memancing konsumen potensial yang belum pernah                                      belanja pada ritel tersebut
4)     Memanfaatkan moment atau event-event tertentu
5)     Merangsang agar konsumen beralih merk
Promosi penjualan memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
a.       Menggunakan berbagai cara pendekatan.
b.      Menarik perhatian pelanggan.
c.       Menawarkan kekuatan dari insentif untuk membeli.
d.      Mengundang dan cepat memberikan penghargaan atas respon konsumen.
e.       Efeknya hanya berjangka pendek.
3.      Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra prerusahaan atau produk individualnya. Hubungan masyarakat dan publisitas memiliki karakteristik, antara lain:
a.       Sangat terpercaya
b.      Bisa meraih orang yang menghindari tenaga penjualan dan periklanan
c.       Dapat mendramatisasi perusahaan dan produk
d.      Sangat berguna
e.       Efektif dan ekonomis
4.      Penjualan Personal
Yaitu interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi. Menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan dengan karakteristik:
a.       Melibatkan interaksi pribadi
b.      Memungkinkan pengembangan hubungan erat
c.       Perangkat promosi yang sangat mahal
5.      Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, faksimili, email, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan. Karakteristiknya antara lain:
a.       Bentuknya yang beragam mencerminkan empat subkarakter : nonpublik, segera, seragam dan interaktif
b.      Sangat tepat untuk pasar sasaran tertentu yang dituju
6.      Acara dan Pengalaman
Merupakan pengembangan dari publisitas yang mengacu pada pengadaan kegiatan organisasional yang sifatnya mendukung promosi, misalnya pensponsoran atau mendukung acara yang menjadi perhatian masyarakat. Karakteristiknya, antara lain:
a.       Merupakan dukungan untuk pendekatan individu dan publik
b.      Berorientasi pada pencapaian pasar sasaran yang terbatas namun efektif.

2.6.  Membangun Komunikasi Pemasaran yang Efektif
Ada delapan langkah dalam mengembangkan program komunikasi pemasaran dan promosi total yang efektif. Komunikator pemasaran harus:
1.      Mengidentifikasi khalayak yang dituju
Khalayak merupakan calon pembeli produk perusahaan, pemakai, penentu keputusan atau pihak yang mempengaruhi. Khalayak dapat terdiri dari individu, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum.
2.      Menentukan tujuan komunikasi
Setelah pasar sasaran dan karakteristiknya teridentifikasi, komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang diharapkan dari khalayak. Tanggapan akhir yang diharapkan dari khalayak adalah pembelian, kepuasan yang tinggi, dari word of mouth.
3.      Merancang pesan
Langkah selanjutnya adalah mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya sebuah pesan harus menarik perhatian (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action).
Memformulasikan pesan memerlukan pemecahan atas empat masalah diantaranya:
a.       Isi pesan, yakni apa yang ingin dikatakan
b.      Struktur pesan, bagaimana mengatakannya secara logis
c.       Format pesan, bagaimana mengatakannya secara simbolis
d.      Sumber pesan, siapa yang seharusnya mengatakannya.
4.      Memilih saluran komunikasi
Saluran komunikasi terdiri dari dua jenis yaitu
a.       Saluran komunikasi personal, yaitu mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain,
b.      Saluran komunikasi nonpersonal, yakni menyampaikan pesan anpa melakukan kontak atau interaksi pribadi tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan acara.
5.      Menentukan total anggaran promosi
Ada empat metode dalam menyusun anggaran promosi, antara lain:
a.       Metode sesuai kemampuan
b.      Metode presentase penjualan
c.       Metode keseimbangan persaingan
d.      Metode tujuan dan tugas
6.      Membuat keputusan atas bauran promosi (promotion mix)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bentuk promosi yang dapat dilakukan seperti: periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan personal, pemasaran langsung, sera acara dan pengalaman. Perusahaan selalu mencari cara untuk memperoleh efisiensi dengan mensubtitusi satu alat promosi dengan yang lainnya.
7.      Mengukur hasil promosi yang telah dilakukan
Setelah menerapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada khalayak sasaran. Hal ini mencakup menanyakan khalayak sasaran apakah mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah disampaikan, berapa kali melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut, dan sikap mereka, baik sebelumnya maupun saat ini tentang produk dan perusahaan itu.
8.      Mengelolah dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi.
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke banyak pasar kecil, yang masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Begitu juga dengan alat komunikasi pesan dan khalayak yang lebih modern.










BAB III
PENUTUP
3.1.       Simpulan

1.      Prinsip dasar dari komunikasi adalah mempersama persepsi antara penyampai informasi dengan penerima komunikasi.
2.      untuk menciptakan komunikasi yang baik dan memahami setiap proses yang berlangsung dalam komunikasi, baik penyampai dan pendengar harus memahami terlebih dahulu hal-hal mendasar yang harus diperhatikan dalam menjalin sebuah komunikasi meliputi, komponen yang harus ada dalam komunikasi, tujuan, prinsip dan hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam komunikasi.
3.      Intinya komunikasi memainkan peran penting dalam membentuk persepsi konsumen. Persepsi yang terbentuk inilah yang akan mempengaruhi perilaku konsumen. Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk merancang strategi komunikasi pemasaran yang tepat agar konsumen dapat bersikap dan berperilaku seperti yang diharapkan.
4.      komunikasi pemasaran terintegrasi adalah menyatukan perencanaan, tindakan, dan koordianasi pada semua wilayah komunikasi pemasaran dan juga memahami konsumen menyangkut apa sesungguhnya tanggapan mereka. Komunikasi berbasis IMC bertujuan untuk menciptakan ekuitas merek di mata konsumen.
5.      Bentuk-bentuk komunikasi pemasaran yang dapat digunakan dalam mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya: periklanan, promosi penjualan, personal selling, pemasaran langsung, hubungan masyarakat dan publisitas serta acarag atau pengalaman
6.      Ada delapan langkah strategis yang harus direncanakan secara sistematis dalam membangun komunikasi pemasaran yang efektif, diantaranya:
1.      Mengidentifikasi khalayak yang dituju
2.      Menentukan tujuan komunikasi tersebut
3.      Merancang pesan
4.      Memilih saluran komunikasi
5.      Menentukan total anggaran promosi
6.      Membuat keputusan atas bauran promosi
7.      Mengukur hasil promosi
8.      Mengelolah dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi.

























DAFTAR PUSTAKA
 Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT            Gramedia Pustaka Utama



No comments:

Post a Comment